News . 17/11/2020, 09:33 WIB
JAKARTA - Ceramah Habib Rizieq Shihab pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat menuai kritik. Sebab pada acara tersebut, Habib Rizieq menyebut-nyebut kata lonte.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid menyesalkan ceramah Habib Rizieq yang menyebut 'lonte' di panggung acara Maulid Nabi. Seharusnya di acara tersebut, setiap ulama memberikan contoh yang baik, seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
"Seharusnya, setiap tokoh masyarakat memberikan contoh yang baik kepada pengikutnya, baik ucapan maupun tindakan. Ulama sebagai pewaris nabi, harus mencontoh akhlak nabi yang selalu menghormati dan memuliakan orang lain, meskipun orang tersebut berbeda keyakinan bahkan orang tersebut sering menghina, merendahkan (meludahi), dan memusuhinya," ucap Zainut dalam keterangannya, Senin (16/11).
"MUI mengajak semua pihak hendaknya bisa menahan diri untuk tidak saling menghujat dan saling mencela karena hal tersebut bukan akhlak nabi. Kami juga mengimbau kepada semua mubaligh, dai, dan tokoh agama agar dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan menggunakan bahasa yang santun, akhlak yang baik dan tidak melanggar norma hukum dan susila," kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Dia mengajak antartokoh untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.
"Mari kita saling mengingatkan atau berwasiat, baik dalam hal kebenaran maupun kesabaran, demi menjaga ukhuwah atau persaudaraan, baik persaudaraan keislaman maupun kebangsaan," katanya.
Kritik juga datang dari wadah habib se-Indonesia, Rabithah Alawiyah. Dia menilai kata-kata lonte tidak pantas dilontarkan Habib Rizieq.
Dalam keterangannya, Rabithah Alawiyah ingin melakukan tabayun, meminta penjelasan kepada Habib Rizieq atas apa yang diucapkan pada momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu.
"Memang, apa pun konteks dan background-nya, itu tidak elok disampaikan, apalagi oleh seseorang yang memiliki banyak pengikut, panutan, yang tentu memuat tanggung jawab lebih," katanya.
Seorang tokoh panutan seharusnya berbicara sesuai norma yang baik. Terlebih lagi, Rizieq berbicara dalam forum keagamaan.
Demikian juga dilontarkan Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.
"Sebenarnya, sebutan apapun itu kan bebas nilai ya. Untuk menyebut perempuan nakal misalnya ada lonte, PSK, WTS, dan sebagainya. Hanya kemudian, tempat di mana kata itu diucapkan yang kemudian memberi nilai," ucapnya.
"Di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang seharusnya di mana umat diajarkan untuk mengingat kebaikan dan ajaran-ajaran Nabi yang mulia, bahkan dipercaya di saat maulid itu Nabi hadir, pengucapan kata 'lonte' itu sungguh sangat tidak sopan, merendahkan perempuan," lanjutnya.
Yaqut menyebut Nabi Muhammad menghargai perempuan, maka seharusnya Habib yang disebut merupakan turunan atau Dzurriyah Nabi Muhammad, tidak seharusnya berujar demikian.
"Menjaga diri untuk bertutur kata yang baik dan menjaga lisan itu salah satu akhlak yang baik. Jelas itu diperintahkan Rasulullah SAW. Itu harus kita pegang dan pedomani, apalagi saat kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW," katanya.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com