Merasa Belum Pantas jadi Teladan, Quraish Shihab Menolak Dipanggi Habib

fin.co.id - 16/11/2020, 13:07 WIB

Merasa Belum Pantas jadi Teladan, Quraish Shihab Menolak Dipanggi Habib

JAKARTA — Habib dalam bahasa arab, bermakna kekasih atau yang dicintai. Tetapi di Indonesia, gelar Habib disematkan kepada mereka yang dianggap mempunyai garis keturunan hingga pada Nabi Muhammad Salallhu'alaihi Wassalam (SAW).

Ahli Tafsir Indonesia, Muhammad Quraish Shihab salah satunya yang dianggap mempunyai garis keturunan sampai kepada Nabi Muhammad SAW.

Sehingga, ayah dari jurnalis kondang, Najwa Shihab itu layak menyandang gelar Habib. Sebab, Quraish merupakan cucu dari Habib Ali bin Abdurahman asal Hadhramaut, Yaman.

Namun Quraish Shihab enggan dipanggil dengan sebutan Habib. Begitu pun dengan dua adiknya, Alwi Shihab dan Umar Shihab. Mengapa beliau mengabaikan gelar Habib?

Dikutip dari siaran langsung di Fan Page Facebook Najwa Shihab, Mufasir dan Menteri Agama era Soeharto itu menjelaskan alasan dirinya enggan dipanggil ‘Habib’.

Menurut Quraish, gelar Habib tidak boleh disandang oleh sembarang orang kecuali memenuhi syarat tertentu. Diantaranya, faktor keilmuan, silsilah keluarga, dan akhlaknya yang benar-benar meneladani Rasulullah SAW.

Gelar Habib bermakna yang mencintai dan dicintai. “Kalau anda mau dicintai lantas nggak mau mencintai, bertepuk sebelah tangan, buruk,” kata Quraish.

“Saya merasa, saya butuh untuk dicintai, saya ingin mencintai. Tapi rasanya saya belum wajar untuk jadi teladan. Karena itu saya tidak ingin dipanggil Habib,” sambungnya lugas.

Tak hanya itu, Quraish Shihab yang masuk dalam daftar ‘500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia’ itu juga enggan dipanggil dengam sebutan kyai. Dua gelar prestisius itu, lanjut Quraish, diberikan pada seseorang yang mumpuni pengetahuan agamanya, mengamalkan ilmunya, mengabdi di tengah masyarakat, menjawab pertanyaan, dan memberi solusi.

“Karena menurut Al-Quran adalah orang-orang yang mampu memberi solusi terhadap problema kehidupan. Saya merasa bahwa saya belum sampai ke tingkat itu,” terangnya.

“Mereka harus menampilkan sesosok yang paham agama, yang dicintai dan mencintai, segala apa yang nampak darinya sesuatu yang baik. Saya belum sampai ke sana, mudah-mudahan suatu ketika,” pungkas Quraish Shihab. (endra/fajar/fin)

Admin
Penulis