News . 06/11/2020, 21:56 WIB

Enggan Bakar Tas Produk Prancis, Arie Untung Beri Alasan Logis

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Beberapa waktu lalu, Arie Untung mengunggah foto beberapa tas mewah asal Prancis yang dicampakkan di lantai dan mengaku takkan menggunakan merek-merek tas mahal tersebut di kemudian hari.

Hal tersebut dilakukannya karena ia merasa sakit hati Islam dituding sebagai agama krisis oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Usai diunggah, banyak netizen yang meminta agar Arie tak hanya mencampakkan tas-tas mewah itu, melainkan dirinya ditantang untuk membakar barang-barang mewah tersebut.

Menanggapi hal itu, Arie pun menjawab rasa penasaran publik soal videonya 'bakar tas brand Paris'. Suami Fenita Arie itu akhirnya enggan membakarnya seperti tantangan netizen.

Arie merasa punya alasan mengapa dirinya tak membakar tas tersebut meski sangat murka usai Islam dan Nabi Muhammad dihina oleh Macron.

Menurutnya, brand fashion dari negara tersebut tidak mempunyai salah, melainkan ia hanya menggunakan hal itu agar protesnya tersampaikan bahkan viral.

"Saya ngelakuin ini hanya dengan satu niatan untuk membela Nabi. Saya ngelakuin ini bukan untuk bikin netizen happy. Jadi temen-temen yang nyuruh saya bakar dengan alih-alih 'ayo dong tunjukin kalau berani' begitu kan? Saya nggak kepingin bikin temen-temen happy dengan apa yang saya lakuin," kata Arie di vlog yang diunggah di kanal YouTube-nya, Kamis (5/11/2020).

Menariknya, Arie merasa berterima kasih dengan brand-brand fashion dari Paris karena bisa membantu kampanyenya menjadi viral.

"Sekali lagi saya ingatkan barang-barangnya itu nggak salah. Benda mati gitu," ujarnya.

"Barangnya nggak jadi korban, barangnya tetap di sana cuma saya nggak pakai. Yang salah itu kebijakan pemimpinnya yang nggak sadar bahwa mereka punya brand yang dijual di negara-negara yang mayoritas muslim," tegas pemilik nama lengkap Arie Kuncoro Untung itu.

Arie juga mengungapkan jika maksud Macron membuat pernyataan yang menghina Islam itu adalah agar Presiden Prancis tersebut mendapatkan perhatian untuk pemilu mendatang.

"ebenarnya apa yang dilakukan Presiden Marcon menghina Islam itu agar mendapatkan perhatian untuk pemilu mendatang. Isu Islamfobia ini juga digunakan Donald Trump saat pemilu Amerika Serikat lima tahun lalu," tambah pria berusia 44 tahun itu. (sdi/fin)

https://www.youtube.com/watch?v=-b6LN8elnZs

 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com