JAKARTA - Ustad Maaher At Tuawailibi menilai aneh dengan kelompok tertentu yang nampak pura-pura bijak ketika Nabi Muhammad SAW dihina oleh Majalah Charlie Hebdo dan Presiden Prancis.
Maaher bilang, jika presiden dan ormasnya dihina, meraka marah. Tetapi begitu Nabi dihina, mereka biarkan.
"Presidennya dihina mereka marah. kyainya dan ormasnya dihina, mereka juga marah. Yang menghina dilaporkan ke polisi agar masuk penjara. Begitu Nabi Muhammad yang dihina, mereka bilang: “Maafkan Saja!” tulis Ustad Maaher di akun twitternya, Selasa (3/11).
Maaher menganggap itu sebagai perilaku sesat dan kemunafikan. "Itulah dampak kekafiran dan kemunafikan yan hidup dan berkembang biak di kolam cebong," katanya.
Di cuitan lain, Ustad Maaher mengatakan, dalam prespektif Fiqih para penghina Nabi Muhammad SAW، wajib dibunuh. Jika pelaku itu muslim, maka dia telah murtad dan halal darahnya.
“Di dalam prespektif Fiqih Islam, menghina Nabi Muhammad hukumnya murtad, halal darahnya. Harus dibunuh.” Ucap Ustad Maaher dikutip dari video yang diunggah di akun twitternya, @ustadmaaher_, Sabtu (31/10).
Ustad Maaher menceritakan sebuah riwayat sahih. Tatkala ada seorang Yahudi yang gemar memfitnah dan caci-maki Nabi Salallahu’alaihi wassalam.
“Satu orang Yahudi suka menghina dan mencaci maki Nabi Muhammad SAW. Namanya Ka’ab Al Ashrof. Dia menghina Nabi Muhammad.” Jelas Maaher.
Kemudian Rasulullah mengumpul para sahabatnya dan menanyakan kesanggupan siapa yang bisa menebas kepala orang Yahudi tersebut.
“Lalu Rasulullah berkata di depan para sahabat, hai para sahabat ku, siapa di antara kalian yang ingin mencari tebusan untuk si Ka’ab Al Ashrof yang menghina ku. Lalu seorang sahabat Nabi, namanya Muhammad bin Masalama tunjuk tangan, Ana Ya Rasulullah,” cerita Maaher.
Kemudian Muhammad bin Masalama menuju orang Yahudi tersebut, dia mengetuk pintu, ketika diketuk, tebasan parang jatuh ke leher orang Yahudi tersebut.
“Begitu dia keluar di penggal kepala Ka’ab Al Ashrofi, di bawa dan diangkat kepalanya di depan Rasulullah, ya Rasulullah ini orang sudah ku tebus untuk mu ya Rasulullah si penghina mu Ya Rasulullah,” katanya.
“Lalu Rasulullah mengatakan ya Muhammad bin Maslamah Jazakullah Khairan semoga Allah membalas kebaikanmu.” Demikian cerita Maaher. (Dal/Fin).