JAKARTA- Pengembangan manajemen talenta di tubuh PT Brantas Abipraya (Persero) sangatlah penting. Dikenal sebagai perusahaan konstruksi milik negara, Brantas Abipraya tak henti membangun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menggenjot produktifitas perusahaan secara berkelanjutan.
Dalam rangka menjaga kualitas talentanya, secara konsisten Brantas Abipraya melaksanakan program pengembangan kualitas SDM yang efektif dan terpadu dengan memegang teguh budaya perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
“Keahlian dan kompetensi Insan Abipraya akan mempengaruhi kinerja dan kualitas pekerjaan. Kami (Brantas Abipraya) senantiasa berkomitmen memberikan perhatian khusus dan terpadu sehingga tercipta SDM yang kompeten, profesional, berdaya saing, serta mampu beradaptasi pada dinamika bisnis yang cepat,” ujar Miftakhul Anas, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
[caption id="attachment_490516" align="alignnone" width="696"]
Insan Abipraya antusias mengikuti sosialisasi core value AKHLAK BUMN agar dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja dan produktifitas Brantas Abipraya.[/caption]
Anas menambahkan, fokus kepada pengembangan Insan Abipraya ini diimplementasikan melalui program-program pengembangan kompetensi pegawai yang intensif dan terarah. Tak hanya talenta internal saja yang dikembangkan Brantas Abipraya, mendukung program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yaitu percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia, BUMN konstruksi ini menyelenggarakan bimbingan teknis K3 Konstruksi, dan Distance Learning (SIBIMA) Tenaga Ahli Muda K3 Konstruksi.
Dengan menggandeng Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya, kegiatan ini sudah terlaksana di dua lokasi.
Di tahun 2018, Brantas Abipraya menggelar kegiatan ini di Malang dengan melibatkan beberapa Universitas unggul se-Malang raya yang pelajarnya berpartisipas menjadi peserta. Diadakan di Politeknik Negeri Malang (Polinema), program ini terdorong dilaksanakan dalam rangka implementasi Undang-Undang Republik Indonesia No. 02 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yang menyatakan setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.
Lalu di tahun 2019, bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), Brantas Abipraya juga memberikan SIBIMA Tenaga Ahli Muda K3 Konstruksi dengan diikuti mahasiswa dan mahasiswi se-Solo raya.
Selain menggelar bimbingan teknis K3 konstruksi, sejak tahun 2014 Brantas Abipraya juga melakukan uji sertifikasi untuk para pekerja konstruksinya dengan menggandeng Kementerian PUPR.
“Kami akan terus berkomitmen menyokong Kementerian untuk melakukan percepatan program sertifikasi ini untuk meningkatkan kualitas talenta yang Brantas Abipraya miliki,” tutup Anas. (andi/fin)