JAKARTA - Aktivis dakwah atau penceramah Felix Siaw angkat bicara terkait film pendek yang yang diperankan oleh Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq dan para santrinya. Film berdurasi 7 menit 29 detik itu, pertama kali diunggah oleh akun NU Chanel di YouTube dengan judul 'Merah Putih vs Radikalisme'. Film ini mendapat dislike lebih banyak ketimbang yang like.
Penceramah Felix Siauw nampak heran dengan film itu. Pasalnya, dalam alur cerita, film ini menggambarkan seolah wanita muslim bercadar tidak mencintai merah putih dan NKRI. Padahal, dalam kehidupan bernegara, tidak pernah ditemukan wanita cadar membakar bendera merah putih.
"Salah Mereka Yang Cadaran Apa Sih?Aku nggak pernah lihat ada Muslimah bercadar yang bakar bendera merah-putih, tapi aku pernah menyaksikan bendera Rasulullah dibakar penuh kebengisan," tulis Felix Siaw di kutip akun instagramnya, Selasa (27/10).
Felix mengatakan, dia tidak pernah melihat Muslimah bercadar menghalang-halangi pengibaran bendera merah-putih. Dia juga bilang tidak pernah melihat Muslimah bercadar memukuli saudarinya sesama Muslimah.
"Lalu apa yang menyebabkan kebencian bersarang di dada kalian, hingga kalian gambarkan seolah Muslimah bercadar itu sangat kasar, bak teroris profesional?" ujar Felix. (dal/fin).
Berikut tulisan lengkap Felix Siaw.
Salah Mereka Yang Cadaran Apa Sih?
Aku nggak pernah lihat ada Muslimah bercadar yang bakar bendera merah-putih, tapi aku pernah menyaksikan bendera Rasulullah dibakar penuh kebengisan
Aku juga nggak pernah lihat Muslimah bercadar menghalang-halangi pengibaran bendera merah-putih, tapi aku pernah saksikan bendera Rasulullah dirampas dan direbut secara kasar
Aku nggak pernah tau ada Muslimah bercadar memukuli saudarinya sesama Muslimah, yang pernah aku lihat, pria gempal berotot, memukuli sadis Muslimah bercadar di keramaian
Aku menyaksikan bendera zionis berkibar di tanah syuhada, diatas darah-darah mereka yang bersyahadat. Kalian bisa menerima itu, tapi tak punya ruang diskusi bagi bendera bertulis syahadatain
Lalu apa yang menyebabkan kebencian bersarang di dada kalian, hingga kalian gambarkan seolah Muslimah bercadar itu sangat kasar, bak teroris profesional?
Lalu mengapa hasad di hatimu begitu membara, hingga menarik lepas cadar dan membuangnya dengan penuh penghinaan, engkau jadikan sebuah tayangan kemenangan?
Apa yang merasuki kalian hingga sangat nyaman bergaul dengan pemakai rok mini, tapi sangat sangar menanggapi mereka yang bercadar dan berjanggut?
Disaat rokok dianggap ikhtilaf fiqih, tapi khilafah malah dituduh ajaran terlarang. Komunisme yang nyata membantai dianggap remeh, tapi sesama saudara Muslim dihinakan, dilaporkan