SENGKANG - Masyarakat Desa Abbanuange, Kecamatan Maniangpajo, mengeluh. Akses jalan rusak, dampak truk pengangkut aspal.
Sepanjang jalan Abbanuange sampai Minangatellue, ada dua lokasi pengerjaan pembangunan jalan hotmix. Tahap pertama, ruas Callaccu - Tingaraposi volume 2.765 meter X 4,5 meter nilai kontrak Rp7,3 miliar sumber ABPD pokok 2020.
Lanjutannya tahap kedua ruas Tingaraposi - Minangatellue volume 2.284 meter X 4,5 meter, nilai Rp5,9 miliar sumber bantuan sumber Pemprov Sulsel.
Perwakilan warga Abbanuange, Ardi menyampaikan, akibat dari pengerjaan tersebut. Sebagian jalan di Abbanuange rusak parah. Ada beberapa titik terkelupas.
BACA JUGA: Gus Ulil: Pak Jokowi Nyuwun Sewu, Ke Kalimantan Lihat Bebek Itu Komunikasi yang Amat Buruk
"Karena truk pengangkut material pasir dan aspal berat. Setiap hari lewat, jadinya aspal terkelupas dimana-mana. Pemerintah bangun dua km, tapi yang rusak 9 km di Abbanuange," keluhnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).Warga pun mengancam menutup akses dan meminta proyek dihentikan. Jika tidak ada solusi dampak yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek itu.
Komisi III DPRD Wajo bersama Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Wajo merespons. Turun langsung di tengah warga Abbanuange. Ketua Komisi III DPRD Wajo, Taqwa Gaffar berharap ada solusi dari masalah itu.
BACA JUGA: Denny Siregar: Anies Baswedan Sebenarnya Lanjutkan Program Ahok, Tapi Dia Malu Mengakuinya
Sebab bila tidak proyek dari APBD Wajo dan dana transfer tersebut bisa tersendat. Pengejaran lambat selesai pada waktunya. "Harus ada solusi hari ini juga," ucapnya.Menyikapi hal itu, Kepala PUPRP Wajo, Andi Pameneri mengaku, akan melakukan swakelola terhadap kerusakan yang terjadi di wilayah Abbanuange. Namun itu akan dilakukan setelahdua lokasi proyek selesai.
"Pastinya kami akan swakelolakan itu. Kalau bukan akhir tahun 2020, tahun depan," kuncinya. (dir)