Angkutan Umum dan Penumpang Wajib Patuh Prokes

fin.co.id - 23/10/2020, 02:00 WIB

Angkutan Umum dan Penumpang Wajib Patuh Prokes

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Berbagai persiapan dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Terutama saat libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020 mendatang.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memprediksi libur panjang plus cuti bersama ini bakal terjadi peningkatan penumpang 10 persen hingga 20 persen.

"Pemerintah meminta operator moda transportasi udara, darat, dan laut menambah jumlah keberangkatan serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Edukasi dan ingatkan penumpang untuk selalu menerapkan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak)," kata Budi Karya di Media Center Satgas Penanganan COVID -19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (22/10).

Dia menjelaskan maskapai udara dan kereta api telah menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan dari Satgas. Sehingga relatif cukup bisa dipertahankan dalam satu protokol kesehatan ketat. Namun, pihaknya juga mengantisipasi masyarakat yang melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi.

Menurutnya, penegakan protokol kesehatan tidak hanya sebatas di angkutan umum. Melainkan di lokasi wisata yang berpotensi menimbulkan kerumunan. "Keterlibatan TNI dan Polri di tempat wisata, seperti Ancol dan Ragunan, memang harus dijaga. Tidak ada alasan untuk melanggar protokol kesehatan. Patuhi dan laksanakan 3M. Itu yang harus terus dijaga," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo mengingatkan masyarakat belajar dari pengalaman pada libur panjang sebelumnya yang memunculkan kenaikan kasus.

Doni menegaskan upaya maksimal bersama masyarakat selama lebih dari tujuh bulan menekan angka penyebaran corona sudah membuahkan hasil. "Karena itu, kami meminta kerjasama yang baik. Pemerintah dan Satgas tidak bisa bekerja sendiri. Semua komponen masyarakat harus terlibat," pungkas mantan Danjen Kopassus ini. (rh/fin)

Admin
Penulis