News . 16/10/2020, 04:50 WIB
JAKARTA - Vaksin COVID-19 sudah memasuki tahapan uji klinis dan diujicoba kepada relawan. Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan belum ada laporan efek samping yang dialami para relawan tersebut. Meski begitu, protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
"BPOM mengawasi uji klinis vaksin COVID-19 untuk menjamin keamanan. Prinsipnya pengawalan pengadaan vaksin ini dilakukan BPOM. Kita memastikan BPOM melakukan evaluasi terhadap protokol uji klinis yang dilakukan. Ini untuk mencapai tujuan memastikan keamanan dan efektivitas vaksin tercapai," ujar Jubir Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito di Jakarta, Kamis (15/10).
Seperti diketahui, berdasarkan Perpres Nomor 99 Tahun 2020, pengawalan pengadaan vaksin COVID-19 dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Meski vaksin sedang disiapkan, masyarakat diminta tidak terlena. Warga harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Wiku menyebut hingga kini ada sejumlah kandidat vaksin Corona. Di antaranya Sinovac dari China dan AstraZeneca dari Inggris. Dia memastikan keamanan vaksin untuk masyarakat akan menjadi prioritas utama pemerintah.
Namun, Wiku meminta masyarakat tidak boleh lengah dan abai. Penerapan protokol kesehatan, lanjutnya, memiliki dampak besar mencegah penyebaran Corona.
Menurutnya, kepatuhan terhadap protokol kesehatan bisa menurunkan risiko penularan hingga 85 persen. Persentase itu akan lebih besar jika 3M dapat benar-benar dilaksanakan secara massif. "Jika kita dapat menerapkan ketiga protokol sekaligus, penurunan risiko penularan akan jauh lebih besar lagi," pungkasnya.(rh/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com