BANYUMAS - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia berimbas pada semua aspek. Beberapa diantaranya mengakibatkan masyarakat mengalami depresi.
Hal itu dikatakan Kepala Instalasi Pelayanan Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas dr Hilma Paramita SpKJ. Dari data Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDKJI) sebanyak 57,6 persen pasien yang melakukan pemeriksaan terindikasi mengalami gejala depresi.
Menurut Hilma terdapat beberapa faktor yang menyebabkan stres psikologi antara lain pembatasan aktivitas masyarakat, masalah ekonomi, ketidakpastian kapan pandemi berakhir, kecemasan kondisi masa depan dan pemberitaan yang mengerikan.
BACA JUGA: Masuki Trimester Kedua Kehamilan, Zaskia Sungkar Muntah Setiap Hari
Untuk itu, kata Hilma, RSUD Banyumas membuka layanan konsultasi dan pelayanan masalah-masalah kesehatan jiwa akibat pandemi Covid-19 yang dapat diakses secara online."Ada beberapa media sosial yang bisa diakses untuk konsultasi. Ada Facebook, Instagram dan Youtube, nama akunnya RSUD Banyumas. Atau melalui aplikasi online Regomas, ini aplikasi pendaftaran online dan bisa tanya-tanya juga," katanya seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup).
BACA JUGA: Ferdinand Mundur dari Demokrat, Denny Siregar: Selamat Datang di Dunia Hati Nurani Bro…
Dokter spesialis kesehatan kejiwaan di Instalasi Pelayanan Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas Basiran mengatakan, belum dapat merinci orang di Banyumas yang mengalami gangguan jiwa akibat pandemi Covid-19."Saat pandemi, banyak sekali orang mengalami depresi. Itu karena kehilangan sesuatu yang dicintai. Depresi itu ada ringan, sedang dan berat," katanya.
Basiran mengatakan, orang yang mengalami depresi tingkat berat menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara orang yang mengalami depresi sedang biasanya hanya melakukan konsultasi. (ali)