News . 12/10/2020, 13:34 WIB
MAROS - Prospek bisnis jamur di tengah pandemi Covid-19 kian menjanjikan. Permintaan pasar cukup besar.
Budi daya jamur tersebut digeluti pemuda asal Dusun Bugis, Desa Tenrigangkae, Kecamatan Mandai, Achmad Fachmi. Fachmi merintis usahanya tersebut bersama kakeknya sejak tiga bulan lalu. Berawal dari pekarangan rumah.
Awalnya ia hanya menanam sayuran hidroponik. Akan tetapi, pria lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi Manajemen Lasharan Jaya Makassar ini, tertarik pada jamur tiram. Peluangpasarnya menjanjikan.
Modalnya tidak besar, kata Fachmi. Hanya Rp7 juta. Itu untuk membeli balok sebagai rak penyimpanan jamur. Termasuk media tanam. Pria yang berprofesi wartawan itu memanfaatkan garasi.
"Saya pilih jamur payung. Kami budidayakan pada rak setinggi dua meter,"akunya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Sebelum menggeluti budi daya jamur, ia terlebih dahulu belajar pada tetangganya. Warga di kampungnya memang sudah banyak menjalankan bisnis tersebut.
Jamur yang sudah dijual mencapai 75 kilogram. Masih terbilang sedikit karena pemula. Dalam sehari, permintaan mencapai enak kilogram. Akan tetapi, dia hanya bisa menyanggupi satu kilogram saja. "Tempatnya masih terbatas jadi budi daya kecil-kecilan saja," tambahnya.
Untuk pemasarannya, ia memanfaatkan media sosial. Meski terkadang pula ada warga yang sengaja datang ke rumahnya untuk memesan secara langsung. "Saya pakai instagram, facebook dan WhatsApp, jadi nanti tinggal packing dan kirim," katanya.
Diakui Fachmi, bisnis jamur tiram memiliki arus perputaran uang cukup cepat. Sebab bisa tumbuh setiap hari. Ke depan ia berencana mengembangkan budi daya jamur tiramnya. Akan menambah lahan untuk budi daya. (rin/dir)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com