Dipaksa Rehat Trump Melawan

fin.co.id - 05/10/2020, 12:33 WIB

Dipaksa Rehat Trump Melawan

JAKARTA - Meski fisik dalam kondisi stabil, namun kesehatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sangat mengkhawatirkan. Ini setelah dirinya terpapar Covid-19. Pekerjaan pun terbengkalai. Bahkan sejumlah agenda kampanye terancam batal.

Dari serangkaian kondisi yang ada, beberapa penasihat Trump telah menyarankan, ia rehat total dari pemerintahan dan dunia politik. Karean khawatir penyakit yang diderita presiden dapat mempengaruhi hasil pilpres yang dijadwalkan berlangsung kurang lebih 31 hari ke depan.

”Tentu, itu mengubah dinamika kami yang sering berpergian dan memperlihatkan energi besar serta dukungan saat kampanye, sekarang akan jadi bagian dari perhitungan sebagaimana yang terjadi pada 2016,” kata seorang penasihat presiden, Minggu (4/10).

BACA JUGA:  Presiden Diminta Merumuskan Rancangan Perpres Tugas TNI dalam Mengatasi Aksi Terorisme

Trump, sambung sumber tersebut kepada AFP enggan rehat dari tugasnya sebagai presiden. Muncul kesan dirinya mencoba melawan terhadap nasihat yang diberikan orang dekatnya. ”Kami sudah bujuk, tapi entahlah. Dia ingin tetap bertugas,” imbuh sumber tadi.

Pemilihan presiden AS kemungkinan akan ditunda atau diselenggarakan lewat dunia maya. Trump sebelumnya dijadwalkan menghadiri kampanye di Florida pada Jumat malam, dua kampanye di Wisconsin, Sabtu, dan satu kampanye di Arizona, Senin (5/10).

Sejak presiden mengumumkan dirinya positif Covid-19, banyak staf di Gedung Putih, termasuk McEnany terlihat menggunakan masker, menunjukkan mereka menyikapi pandemi lebih serius. Tidak hanya Trump, ibu negara AS Melania Trump dan ajudan senior presiden, Hope Hicks, juga terkonfirmasi positif Covid-19.

BACA JUGA:  Tengku Zulkarnain ke PDIP: Lama-Lama Kalian Bilang Nabi Muhammad itu Tokoh Asing

Ya, Trump enggan mengalihkan tugas kepresidenan ke wakilnya Mike Pence, meskipun ia telah terkonfirmasi positif tertular Covid-19 dan saat ini menjalani masa karantina serta perawatan di sebuah rumah sakit militer.

Informasi itu disampaikan oleh Kantor Kepresidenan Amerika Serikat, atau yang umum disebut Gedung Putih, Minggu (4/10).

Beberapa pegawai Gedung Putih justru menunjukkan kegiatan berjalan normal, tetapi beberapa penasihat presiden secara pribadi menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap kelancaran pemilihan presiden 3 November 2020. ”Aktivitas pemerintahan terus berlanjut,” kata penasihat ekonomi presiden, Larry Kudlow ke para wartawan setelah Trump.

Trump memutuskan menjalani karantina dan perawatan di rumah sakit militer Walter Reed Medical Center Jumat sore. Sejumlah staf kepresidenan mengatakan Trump akan bekerja dari rumah sakit dan tetap terlibat dalam kegiatan pemerintahan sepanjang hari itu.

BACA JUGA:  Cari Tempat yang Lebih Hangat, TC Garuda Muda Pindah

Trump juga disebut para stafnya tidak mengalihkan pekerjaannya ke Mike Pence. ”Kami akan berusaha memastikan ia lebih santai, tetapi ia pekerja keras dan akan terus demikian,” kata pejabat bidang media Gedung Putih, Kayleigh McEnany saat diwawancarai Fox.

McEnany mengatakan Trump sempat menghubungi Mitch McConnell, salah satu politisi Partai Republik yang berpengaruh di Senat, serta Komite Yudisial Senat Lindsey Graham. Trump membahas kemungkinan penetapan status darurat dan pemberian paket bantuan bersama Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows.

”Pertanyaan pertama beliau (Trump, red) ke saya pagi ini: Bagaimana situasi ekonomi, bagaimana pembahasan mengenai paket bantuan di Capitol Hill?” Kata Meadow ke para wartawan di luar Gedung Putih. Ia menyebut dirinya telah beberapa kali berbicara dengan Trump sejak ia ditetapkan positif Covid-19.

BACA JUGA:  Tengku Zulkarnain Tantang Mahfud MD Tangkap Denny Siregar: Berani Adil Ga?

Sementara itu, Presiden Cina Xi Jinping dan istrinya Peng Liyuan, Sabtu, mengirimkan pesan simpati dan berharap Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan istrinya Melania segera sembuh dari Covid-19.

”Istri saya dan saya sangat bersimpati dan berharap Anda segera pulih,” demikian pesan Xi kepada Trump yang beredar di sejumlah media Cina.

Setelah Trump dan istri dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (2/10), Duta Besar Cina untuk AS Cui Tiankai dan juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying juga menyampaikan doa terbaik melalui Twitter.

BACA JUGA:  Pengunggah Foto Kolase Ma’ruf-Kakek Sugiono Ditangkap, Pelaku Kecewa dengan Wapres

Beberapa pengamat berpendapat bahwa pesan tersebut menunjukkan rasa kemanusiaan kepada pasangan yang tertular virus corona jenis baru itu. ”Melalui iktikad baik kepada Trump dan komitmen Cina menjadikan vaksin sebagai barang kebutuhan publik, maka Cina telah melakukan apa yang terbaik kepada komunitas internasional,” demikian salah satu unggahan di Sina Weibo.

Xi beberapa kali mengirimkan pesan kepada sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan yang berjuang bersama rakyatnya melawan pandemi. Namun pesan simpati dalam kapasitas pribadi seperti yang ditunjukkan Xi dan istrinya itu merupakan fenomena langka, demikian media resmi Cina. (fin/ful)

Admin
Penulis