Tekan Kasus COVID-19 dengan 3M 

fin.co.id - 04/10/2020, 04:50 WIB

Tekan Kasus COVID-19 dengan 3M 

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Pakar kesehatan Akmal Taher merekomendasikan dua strategi yang bisa dilakukan masyarakat dan tenaga medis untuk menghentikan laju kasus COVID-19 di Indonesia. Yakni menjalankan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Satunya lagi 3T (Tracing, Testing, Treatment)

"Masyarakat mengikuti 3M. Sedangkan tenaga kesehatan 3T. Kalau ada yang positif COVID-19, segera isolasi pasiennya. Sehingga tidak menular ke yang lain," kata Akmal dalam sebuah diskusi daring di Jakarta, Sabtu (3/10).

Menurutnya, supaya seluruh masyarakat mau menerapkan 3M, tak cukup hanya diberi tahu. Tetapi perlu ada tindak lanjut. Tujuannya agar 3M menjadi bagian dari perilaku di masyarakat.

Dia mencontohkan penanganan pandemi COVID-19 di Vietnam. Di sana, masyarakat diminta membayangkan COVID-19 sebagai musuh atau penjajah negeri di masa lalu. Hasilnya terbukti efektif. Dimana tidak ada transmisi lokal di Vietnam selama beberapa minggu terakhir.

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi pernah mengatakan, masyarakat di sana patuh melaksanakan aturan pemerintah. Di sisi lain, pemerintah juga langsung mengambil langkah saat ada potensi penyebaran. Sejauh ini, Vietnam tercatat memiliki 1069 kasus positif, dengan 35 kematian dan 1020 pasien berhasil sembuh.

Terkait tracing, tenaga kesehatan perlu mencari setidaknya 30 orang yang berkontak erat dengan pasien positif COVID-19 selama dua minggu terakhir. Mereka harus ditemukan setidaknya dalam waktu 3x24 jam. "Bagaimana caranya? Merujuk pada upaya pemerintah di Thailand. Mereka menggandeng satu juta relawan untuk melakukan tracing," ucapnya.

Di Indonesia, lanjut Akmal, hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan puskesmas. Tenaga kesehatan di puskesmas cenderung lebih banyak berkontak dengan masyarakat ketimbang rumah sakit.

"Kembali ke puskesmas. Karena masyarakat perlu terlibat banyak. Yang paling dekat dengan masyarakat adalah puskesmas. Karena itu, kuatkan puskesmas untuk mengurangi kematian akibat COVID-19. Temukan kasus COVID-19 secara dini. Sekaligus menemukan mereka yang punya penyakit komorbid. Seperti diabetes, hipertensi, jantung yang bisa memperberat kasus COVID-19," terangnya.(rh/fin)

Admin
Penulis