Pikiran Positif Lebih Cepat Sembuh

fin.co.id - 04/10/2020, 01:50 WIB

Pikiran Positif Lebih Cepat Sembuh

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Tenaga medis yang berjuang di garda terdepan melawan COVID-19, berpesan agar para penderita tetap semangat dan berpikiran positif selama menjalani perawatan.

Hal itu disampaikan dalam perbincangan yang dipandu Juru Bicara Satgas Penanganan COVID -19, dokter Reisa Broto Asmoro yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/10). Reisa mengajak masyarakat mendengar langsung pengalaman dua tenaga medis menangani pasien Corona.

Salah satunya dokter Debryna. Relawan tim dokter pertama di RS Darurat COVID -19 Wisma Atlet, Kemayoran Jakarta ini pun berbagi cerita. Ia mengaku melihat langsung pasien dengan pikiran positif lebih cepat sembuh.

BACA JUGA:  Terungkap, Ini Sosok yang Menjadi Inspirasi Ariel NOAH dalam Bermusik

"Imunitas yang baik itu akan tercipta dari suasana hati. Baru kali ini benar-benar melihat, kalau pasien pikirannya positif, bisa dibawa enjoy, beneran cepat banget sembuhnya. Bahkan gejalanya saja bisa hilang dengan cepat," cerita Debryna.

Dia mengaku, saat hendak menjadi relawan COVID-19, awalnya orang tua tidak setuju. Namun, dirinya terus memberikan pemahaman bahwa yang dilakukan adalah untuk kemanusiaan dan keselamatan generasi bangsa.

Bahkan, dirinya tak terlalu mengharapkan balasan. Meski pemerintah telah memberikan instentif atau tunjangan bagi para relawan. "Basis kami kerelawanan. Itu tujuan utama kami. Dengan adanya insentif dan lain-lain, itu plus dan terima kasih," imbuhnya.

BACA JUGA:  Din Syamsuddin Ingatkan Moeldoko: Jangan Main Lempar Ancaman, KAMI Bukan Pengecut!

Debryna sempat merasa sedih ketika ada teman dekatnya terpapar Corona Padahal temannya itu menjaga pola hidup dan makan yang sehat. "Tapi namanya manusia, keluputan pasti ada. Sehingga terinfeksi dan masuk ICU dan waktu itu keadaannya buruk," jelasnya.

Dia berpesan pada masyarakat yang masih meragukan COVID-19, agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam keseharian. Menurutnya, penerapan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak), harus terus disosialisasikan kepada masyarakat.

"Pesan kami pakai masker, mencuci tangan dan jaga jarak. Jadi nggak peduli kalian sangat percaya atau sangat tidak percaya. Intinya kalian lakukan 3M itu saja," paparnya.

Hal senada disampaikan Kepala Perawat ICU RS dr Kanujoso, Balikpapan, Rustina Susanti. Dia mengaku harus mengenakan baju alat pelindung diri (APD) selama 8 jam sehari saat bertugas di ruang ICU. Saat bertugas, dia tak lupa mengingatkan agar pasiennya berpikiran positif dan banyak tertawa agar suasana hati menjadi bahagia.

Tetapi kepada keluarganya, Rustina harus memberikan pemahaman pada anak-anaknya tentang tanggung jawab mulia yang diemban. "Mungkin ini imunisasi alami buat kita semua. Yang penting kita semua jaga diri. Selalu pakai masker, minum vitamin dan makan teratur, istirahat, semoga kita dijaga oleh Allah SWT," kata Rustina.

Dia juga bekerja ikhlas dan tidak mengharapkan imbalan. Namun dia juga mendapatkan insentif atau tunjangan dari pemerintah terhitung sejak Maret lalu.

Menurutnya, perjuangan memerangi COVID -19 tidak mudah. Bahkan, temannya sesama tenaga medis harus meninggal di ruang ICU tempatnya bertugas. "Kami yang ada di ruang ICU lemas semuanya," kenang Rustina.

Ia berpesan agar masyarakat tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Terutama 3M. "Takut boleh. Tapi waspada wajib. Kalau takutnya berlebihan, imun kita menjadi turun. Akhirnya menurunkan daya tahan tubuh. Kalau ada yang masih tidak percaya, saya antar tur ke ruangan saya. Nanti, saya perlihatkan orang yang sedang berjuang antara hidup dan mati," papar Rustina.(rls/rh/fin)

 

#Satgascovid19 #Ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Admin
Penulis