News . 02/10/2020, 09:19 WIB

New LPDB, Bantu Koperasi Pulih pada saat Pandemi

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA- Sejumlah upaya terus dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) untuk memitigasi dampak penyebaran Covid-19 yang dirasakan koperasi dan UKM. Salah satu upaya yang dilakukan Kemenkop UKM iala mempercepat penyaluran pembiayaan dan pendampingan melalui satuan kerjanya yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi UMKM (LPDB-KUMKM)

Kepala Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM Andika Sunandar mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 amat dirasakan oleh Koperasi dan UMKM. Ada lima hal yang menjadi dampak terbesar UKM yakni penurunan penjualan, bahan baku terhambat, pengurangan jumlah pekerja karena penawaran dan permintaan yang terganggu, terhambatnya produksi, dan permodalan.

Andika menuturkan, tugas besar Kemenkop adalah mengurangi dampak besar dalam masa pandemi, yakni untuk menjaga Koperasi agar tetap memiliki likuiditas yang cukup sehingga dapat melayani anggotanya UMKM, yang salah satunya adalah menggenjot penyaluran dana bergulir khususnya dalam keadaan yang sulit seperti sekarang ini.

"Sehingga jika koperasi ini punya likuiditas yang sudah tersalurkan, pada waktu itu dekat sekali dengan Idul Fitri mreka alami shock, karena Idul Fitri biasanya angoota melakukan penarikan dana sangat besar dan kedua mereka khawatir kreditnya tidak masuk sehingga butuh likuiditas lebih untuk lakukan operasionalnya. Jadi dari sisi koperasi, pandemi ini sangat mengkhawatirkan, mereka sangat butuh likuiditas," ujar Andika kepada Warta Ekonomi di Jakarta, belum lama ini.

Melihat hal tersebut, lanjut Andika, pihaknya melakukan gerak cepat dengan mengeluarkan kebijakan Countercycle alias kebijakan terbalik dibandingkan kebanyakan industri keuangan.

"Sebagai contoh saat awal pandemi banyak lembaga keuangan stop kredit, LPDB justru melakukan tiga hal. Pertama, melakukan percepatan penyaluran pembiayaan dengan target Rp1 triliun mulai April hingga September. Kmudian, kedua, LPDB menurunkan bunga dimana sekarang kita turunkan jadi 3%. Ketiga, memberikan fleksibilitas dalam melakukan pinjaman, kita berikan keleluasaan/ grace period sesuai kebutuhan," jelas Andika.

Menurutnya, langkah ini sebagai upaya LPDB-KUMKM mempercepat pemulihan ekonomi nasional yakni dengan memancing atau memberikab insentif kepada koperasi yang ingin mengakses pembiayaan saat terjadi pandemi Covid-19. Disamping itu LPDB-KUMKM juga lakukan restrukturisasi kepada para mitra yang mndapatkan dana bergulir maksimal selama 12 bulan.

"Saat ini realisasi penyaluran dana bergulir dalam rangka Program PEN sudah mencapai 113,29 persen atau sekitar Rp1,13 Trilyun melebihi target yang diamanatkan kepada LPDB-KUMKM yakni sebesar Rp.1 Trilyun, yang tersalurkan kepada 84 mitra koperasi," tukasnya.

Selain melaksanakan penyaluran pinjaman atau pembiayaan, LPDB juga diamanatkan dalam Permenkop 04 tahun 2020 untuk melakukan kerja sama dengan inkubator wirausaha dan melakukan pendampingan,”tambah andika

Untuk tahun 2020,LPDB sudah melakukan seleksi terhadap inkubator wirausaha dan telah terpilih sebanyak 5 inkubator wirausaha untuk dapat difasilitasi oleh LPDB.”lanjut andika.

Untuk program pendampingan, LPDB akan melakukan kerja sama dengan petugas penyuluh koperasi lapangan (PPKL) dan perguruan tinggi untuk membantu mendampingi dan mendata penerima dana bergulir.”tegas andika. (man/fin). 

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com