Vandalisme di Mushollah, Ferdinand: Pelaku Bukan Non Muslim, Itu Kaum Intoleran

JAKARTA- Tindakan vandalisme terjadi di Mushollah Darussalam yang terletak di RT 5/8 Perum Villa Tangerang Elok Kelurahan Kutajaya Pasar Kemis Tangerang.

Pelaku menulis narasi-narasi provokatif di dinding dan lantai Musholla seperti 'saya kafir, anti Islam' bahkan pelaku juga merusak mushof Alquran.

Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutaean menilai, pelaku yang melakukan tindakan itu bukan non muslim.

Ferdinand bilang, jika non muslim, kata yang dia pakai bukan 'Saya Kafir'. Sebab non muslim tidak menyukai kata Kafir. Yang ke dua, pelaku menulis kata Ridho. Non muslim tidak menggunkan kata itu.

"Ada 2 yang membuat saya ragu pelkunya kafir: Tulisan 'saya kafir'. Non muslim tak mungkin dan tak suka sebut dirinya kafir. 2. Tulisan 'Tidak Ridho', kafir tak gunakan kata Ridho." Kata Ferdinand di akun twitternya, Rabu (30/9).

Ferdinand mengatakan, non muslim tidak menyukai kata kafir ditujukan kepada dirinya. Dia menilai, aksi vandalisme itu bukan dari kaum minoritas.

Dia bahkan menduga, pelaku termasuk kaum intoleran yang berafiliasi dengan ISIS dan HTI.

"Seorang non muslim, tdk suka dgn sebutan kafir dan tak akan menyebut dirinya kafir krn itu menghina keimanannya. Yg SUKA GUNAKAN KATA KAFIR HANYA KAUM INTOLERAN thdp minoritas. Tak akan berani si kafir lakukan ini kecuali dia sinting dan nekad mati," ucap Ferdinand.

"Saya menduga pelaku ini terafiliasi dengan ormas intoleran, mungkin HT, simpatisan ISIS atau pendukung Alqaeda." Katanya lagi.

Diberitakan, aksi perusakan Musholla itu terjadi pada Selasa (30/9) sore. Kini polisi telah menangkap pelaku.

Pelaku diketahui berusia 18 tahun. Jenis kelamin laki-laki. Dia diamankan di rumahnya di sekitar lokasi mushala di Perumahan Villa Tangerang Elok, Pasar Kemis. Rumah pelaku tidak jauh dari mushollah. Hanya berjarak 50 meter. Kepolisian masih terus mendalami motif pelaku. (dal/fin)