News . 30/09/2020, 13:33 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan terdapat sejumlah risiko terkait belanja dalam penanganan pandemi Covid-19. Sebab, dana yang digelontorkan tidak sedikit, yakni Rp695 triliun.
Inspektur Jenderal Kemenkeu Sumiyati menuturkan, risiko pertama berkaitan dengan eberadaan data penerima bantuan yang berpotensi tidak baru dan fiktif.
"Ada risiko data penerima bantuan, ada risiko-risiko yang kami hadapi adalah data tidak update," ujarnya dalam video daring, kemarin (29/9).
Selanjutnya, risiko ketika adanya data duplikasi dalam penyaluran bantuan. Terakhir, keterlambatan penyaluran, risiko fraud dalam penyaluran, dan ketidaksiapan pihak ketiga memberikan jasa.
"Ada risiko juga dari ekspektasi, realita di lapangan berbeda jauh dengan harapan masyarakat," ungkapnya.
"Kami terus monitoring, tugas kami kawal saat dilakukan pembayaran oleh Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan," ucapnya.
Terpisah, ekonom senior INDEF sekaligus Komisaris Independen PT Bank Mega Tbk Aviliani mengatakan, menyoroti permasalahan penyerapan dana PEN terletak pada data yang masih amburadul.
Menurut dia, orang miskin baru selama Covid-19 belum terdeteksi semuanya. Sementara sebagian lagi orang miskin baru sedang diverifikasi datanya. Dengan demikian, ada di masalah data.
Masalah kedua, lanjut dia, untuk bantuan subsidi gaji di bawah Rp5 juta ini banyak merangkul sektor formal dibanding sektor informal. Sebetulnya, kata Aviliani, sektor informal cukup banyak, hanya saja belum terdeteksi dari sisi pendataan pemerintah.
Di samping itu, dia menyarankan kepada pemerintah daripada mencari-cari data baru tapi susah. Lebih baik memberikan bantuan secara menyeluruh kepada data yang sudah diperoleh dahulu.
Sebagai informasi, Anggaran dalam penanganan pandemi Covid-19 sebesar Rp695,2 triliun. Dana itu dialokasikan untuk berbagai sektor.
Rinciannya, untuk bansos sebesar Rp203,9 triliun, UMKM sebesar Rp123,46 triliun, insentif usaha Rp120,61 triliun, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah Rp106,11 triliun, kesehatan Rp87,55 triliun, dan pembiayaan korporasi Rp53,55 triliun. (din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com