News . 28/09/2020, 02:00 WIB
JAKARTA - Potensi penularan COVID-19 dari orang terdekat sangat tinggi. Karenanya, masyarakat diminta untuk mewaspadainya. Meningkatkan kewaspadaan salah satunya dengan cara penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan orang-orang terdekat berpotensi menjadi penular COVID-19. Mereka bisa saja dari keluarga, teman dekat, atau tetangga."Bukan orang yang jauh dari kita. Yang menulari kita adalah orang yang terdekat, siapa orang terdekat, yakni keluarga, saudara, sanak, famili, atau teman sekerja. Itulah yang berpotensi," katanya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/9).
"Jadi sebenarnya kita yang terdekat satu sama lain itu adalah saling mengancam kalau tidak hati-hati," ucapnya.
Doni juga menjelaskan penyebaran dan penularan virus COVID-19 adalah dari manusia ke manusia. Virus ini berbeda dengan flu burung atau flu babi. Untuk itu, masyarakat diminta waspada.
"COVID-19 ini yang menyebarkan bukan seperti flu burung atau flu babi. Flu babi dan flu burung ditularkan oleh hewan, COVID-19 ini ditularkan oleh manusia," katanya.
"OTG ini adalah silent killer, ini adalah pembunuh potensial. Kalau mereka masih berada di luar, mereka sendiri tidak sadar, dia pergi kemana-mana, kemudian ketemu dengan keluarganya, saudaranya, orang yang dicintainya dan secara tidak langsung menulari. Ini yang berbahaya," jelasnya.
Selain itu dia menyebut vaksin hanya meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus dan tidak bisa serta merta menghentikan wabah COVID-19.
Ia menjelaskan pula bahwa pada tahap awal pemberian vaksin rencananya diutamakan bagi kelompok rentan seperti warga lanjut usia dan tenaga kesehatan.
"Yang disuntik atau yang divaksinasi itu orang-orang yang berisiko dulu. Tenaga kesehatan, perawat, dokter dan juga mereka yang berisiko tinggi karena memiliki komorbid," katanya.
Untuk itu, dia meminta agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Disiplin protokol kesehatan adalah harga mati memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
"Inilah yang harus kita sadari bahwa setiap saat setiap detik, disiplin adalah harga mati. Sedikit saja kita lengah, kita abai dengan protokol kesehatan, maka kita akan mudah terpapar," tegasnya.
"Dalam masa pandemi ini, tidak ada senjengkal tanah pun di wilayah yang telah menjadi status pandemi menjadi aman. Tidak ada. Oleh karena itu kita harus selalu waspada tidak boleh lengah," terangnya.
Di sisi lain, Pemerintah tengah menyiapkan standar masker kain untuk digunakan masyarakat agar aman dari penularan.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya tengah merumuskan Standar Nasional Indonesia (SNI) masker kain untuk menjaga kualitas dan melindungi masyarakat secara optimal dari penularan wabah COVID-19.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com