News . 24/09/2020, 04:32 WIB

Ambang Batas Micin

Penulis : Admin
Editor : Admin

MAKASSAR - Vetsin alias micin adalah salah satu penyedap makanan yang dianggap memengaruhi otak. Padahal dalam ambang batas wajar, micin dibutuhkan tubuh.

Ungkapan bahwa makan vetsin (micin) bisa membuat orang bodoh belum dibenarkan. Tetapi memang bisa memengaruhi otak dan organ tubuh. Spesialis Gizi Klinik, RS Ibnu Sina, dr Asrini Safitri SpGK menegaskan, bahwa anggapan makan vetsin membuat bodoh itu pun tidak belum benar. Menurutnya, MSG tidak termasuk unsur yang mampu menembus selaput otak.

Dikatakannya, tubuh juga memiliki mekanisme untuk menyeimbangkan kadar monosodium glutamat (MSG), sehingga mengonsumsi MSG tidak sampai pada kapasitas untuk memengaruhi otak. "Akan tetapi konsumsi MSG pun harus di batasi maksimal sekitar 5-10 gram per hari,” tegasnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).

BACA JUGA:  Nathalie Holscher Jadi Mualaf Didampingi Sule, Netizen: Jelas Mo Nikah Ni

Sedang menurut Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Prof dr Veni Hadju MSc PhD, kecerdasan itu sejak awal kehidupan. Sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Pada umumnya, zat yang ada pada vetsin adalah monosodium glutamat (MSG). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa mengonsumsi micin terus menerus akan memberikan dampak tidak baik pada organ tubuh. Ada yang memperoleh pengaruh negatif pada ginjal, otak, dan lainnya.

Namun kata Prof Veni, efek pada setiap orang berbeda-beda. Sebagian orang sangat sensitif, sehingga dengan dosis kecil akan memberikan dampak negatif. Akan tetapi ada juga yang tidak sensitif sama sekali. Jadi, tidak mengalami dampak sama sekali. “Hanya belum ada data berapa persen populasi yang sensitif dan berapa tidak. Untuk itu, setiap orang harus hati-hati akan dampak MSG,” jelasnya.

Prof Veny juga menambahkan kalau MSG dikonsumsi pada saat anak sudah di atas 2 tahun, pengaruhnya sudah kecil. Terkait hubungannya dengan otak, bukan mengakibatkan kebodohan tetapi biasanya ke arah tumor atau kanker pada otak.

BACA JUGA:  Tingkatkan Produksi Pertanian di Malang, Ditjen PSP Kementan Bangun Embung

Vetsin termasuk cita rasa kelima. Sehingga, perannya tetap ada dalam makanan. Spesialis Gizi Klinik, RS Ibnu Sina, dr Asrini Safitri SpGK mengutarakan, semua berasal dari MSG yang merupakan garam sodium dari salah satu asam amino non-esensial atau disebut asam glutamat. “Asam ini akan berfungsi sebagai penguat dan penyedap rasa jika ditambahkan pada makanan, terutama makanan yang mengandung protein,” ujarnya.

Komposisi senyawa MSG adalah 78 persen glutamat, 12 persen natrium dan 10 persen air. MSG bila larut di dalam air ataupun saliva akan berdisosiasi menjadi garam bebas dan bentuk anion dari asam glutamat.

Pelbagai produk makanan sebetulnya memiliki perasa alami jenis itu. Tetapi dominan tidak ada. Untuk itu, vetsin memberikan tambahan terhadap cita rasa yang kelima selain rasa manis, asam, asin dan pahit. “Cita rasanya yang dikenal dengan umami atau yang glutamat (glutamat),” jelasnya.

Meski demikian, bukan berarti harus dikonsumsi terus. Itu karena glutamat juga dapat diproduksi oleh tubuh manusia dan akan berikatan dengan asam amino lainnya untuk membentuk struktur protein. Selain itu, glutamat yang diproduksi oleh neuron di dalam tubuh manusia berperan sebagai neurotransmitter.

Dari hal itu juga, Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Prof dr Veni Hadju MSc PhD menyarankan mengurangi konsumsi atau hindari vetsin. “Terutama bagi mereka yang menderita tumor, kanker, dan sering sakit kepala,tinggalkan penggunaan vetsin karena MSG bisa sebagai pemicunya,” tuturnya. (sal/dni)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com