Kota Tangerang Selatan - Pembangunan Revitalisasi Situ Parigi yang berlokasi di Kelurahan Parigi, Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan di cemaskan oleh masyarakat setempat, pasalnya dalam pembangunan Revitalisasi Situ yang menggunakan anggaran dari ABPN melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) tersebut tidak dilakukan pembatasan pengerjaan dan tidak mematuhi administrasi izin tinggal sementara, apalagi virus covid-19 saat ini tengah mewabah.
Satiri, Ketua RW 021 RT 003 Kelurahan Parigi yang kebetulan kegiatan pengerjaan tersebut memang berada di wilayahnya merasa khawatir dengan para pekerjanya yang didominasi bukan orang Parigi dan tidak memberikan data para pekerjanya.
"Sekarang kan covid-19 tengah meningkat, lalu para pekerja kontraktor pembangunan situ Parigi belum memberikan data pekerjanya kepada saya, sehingga saya merasa khawatir dengan keberadaan pekerja tersebut yang didominasi bukan orang sini,"katanya, Jumat (18/09).
Satiri juga menambahkan bahwa pekerjaan revitalisasi situ Parigi juga mengabaikan keselamatan warga sekitar situ, karena saya melihat tidak ada pembatas pekerjaan yang paling tidak ada fisik seng atau pembatas lainnya, sehingga warga sekitar tidak ramai melihat hingga pinggir situ
"Semestinya dari awal pihak pekerja atau yang mewakili melaporkan para pekerjanya kepihak rukun warga (RW), karena pekerja tersebut sudah disini selama tiga bulan, mengingat kan sekarang tengah meningkatnya wabah covid-19, kita harus mendata dari mana saja para pekerjanya, hal itu bisa menjaga penularan Covid-19,"tukasnya.
Sementara, pelaksana pengerjaan revitalisasi situ Parigi Rianto mengungkapkan bahwa keadaan pintu dan material bendungan sudah amatlah tua, sehingga terjadi ambrol saat hujan deras tiba dan debit air dari hulu meningkat.
"Saat ini seperti bapak lihat, kami sedang mengerjakan revitalisasi situ Parigi dan mengeringkan debit air supaya perbaikan bendung dapat berjalan,"tutupnya. (Mul/Fin)
