News . 11/09/2020, 15:00 WIB
MAROS - Proses belajar tatap muka di lingkup Pesantren Nahdlatul Ulum (NU) Soreang mulai aktif. Sudah berlangsung dua pekan.
Kepala Kampus Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum, Syamsuddin, mengemukakan, pihak pesantren telah mengikuti anjuran pemerintah untuk pembelajaran dari rumah dengan sistem online atau daring. Akan tetapi, banyak orang tua yang mengeluh terkait masalah jaringan internet.
"Kami sudah rapat dengan orang tua santri, kebanyakan memilih anak-anak mereka kembali mondok," ujarnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), kamarin.
Menurutnya pesantren merupakan kawasan karantina yang dianggap aman. Sebab santri tidak keluar dari lingkungan pesantren. Bahkan kata dia, untuk menghindari penyebaran virus corona di area pesantren, pihaknya juga telah menerapkan protokol Covid-19.
Selain itu juga pihaknya tidak memperkenan orang tua santri membesuk hingga ke dalam area pesantren.
"Mereka hanya dibolehkan sampai di pos satpam saja. Demikian juga dengan santri," jelasnya.
Sementara itu Kepala seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kemenag Kabupaten Maros, Ahmad Ihyaddin mengatakan ada beberapa pesantren yang telah melakukan tatap muka karena sudah diperbolehkan Kemenag.
"Selama pesantren tersebut menjalankan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19," katanya.
"Pesantren merupakan lingkungan paling aman dan tempat isolasi terbaik," akunya. (rin/dir)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com