News . 08/09/2020, 04:35 WIB
MAROS - Sejumlah warga di Sanggalea, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale tak dijatah bantuan sosial (bansos).
Salah seorang warga Sanggalea, Fatmawati, mengaku sejak bantuan ini bergulir ia sama sekali tak pernah mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST). Padahal dia dan anak-anaknya
hanya menggantungkan hidupnya dari suaminya yang sehari-hari menjual buah-buahan.
"Ada lima anak di rumah harus kami biayai. Cuma suami yang jual buah," akunya, Senin, 7 September seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Senanda juga diungkapkan warga lainnya, Darawisah. Dia mengaku selalu menunggu bantuan pemerintah tersebut, namun tak kunjung sampai. "Disini saya tinggal sama nenek, dan orang tua," akunya.
Ironisnya lagi pihaknya sudah pernah melaporkan hal ini ke Dinsos, tetapi belum mendapatkan respons sama sekali.
Warga lainnya, Musdalifa menilai jika alasan dinas sosial menggunakan data lama tidaklah masuk akal. Sebab ia sudah menerima bantuan sosial sejak 2001, tetapi bantuannya terhenti pada 2018.
Bahkan ia bersama sekitar 50 orang tetangga menghadap ke dissos. Dia juga menegaskan, jika ada sekitar 20 KK yang tidak pernah mendapat bantuan. Apalagi ada warga yang dianggap mampu justru diberi bantuan.
"Semoga pihak pemerintah segera memberikan perhatiannya, karena kami betul-betul terdampak selama pandemi ini," akunya.
"Jadi memang sudah ada nama-nama dari pusat, meski memang ada beberapa nama yang dianggap tidak memenuhi. Jadi kuota kosong itulah yang kami penuhi," ungkapnya.
Dia menjelaskan data masyarakat yang melapor ke dissos baru bisa dimasukkan kalau ada kuota yang kosong.
"Pernah ada sekitar 500 orang yang melapor, itupun kami tidak bisa penuhi semua, karena kuota terbatas. Akan tetapi kami utamakan lansia," paparnya. (Arini)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com