TIGARAKSA – Memasuki tahun ke tujuh penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), tidak sedikit masyarakat yang sudah merasakan manfaat program ini. Salah satunya adalah Asih Diarsih (40), warga Kabupaten Tangerang yang tak lagi segan membagi pengalamannya mengenai manfaat Program JKN-KIS yang telah ia rasakan.Ketika ditemui di rumahnya, Selasa (11/08),
Asih yang berprofesi sebagai penjual kopi ini sudah menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2014. Ia menceritakan bagaimana Program JKN-KIS membantunya ketika mendapatkan pelayanan kateterisasi jantung tahun lalu. Penyakit yang awalnya hanya ia anggap sebagai gelaja biasa dan tidak berbahaya, ternyata bisa menjadi sangat membahayakan jika tidak segera ditangani.
BACA JUGA: BPJS Kesehatan Tigaraksa Terus Beri Informasi Program JKN-KIS Hingga ke Pelosok
“Awalnya tuh cuma sesak sama batuk biasa, saya kira karena efek setelah melahirkan saja jadi tidak terlalu khawatir. Nah, waktu berobat (ke salah satu rumah sakit) dikasih tahu sama dokternya, kemungkinan ada permasalahan di jantung. Akibatnya, saya jadi cepat lelah dan sering berkeringat,” ungkap ibu tiga orang anak ini.
Asih menambahkan setelah mengetahui bahwa jantungnya bermasalah, ia mulai menjalani serangkaian pemeriksaan medis dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, sesuai dengan kompetensi masing-masing rumah sakit. Ia menjalani elektrokardiografi, ekokardiografi, dan juga pengecekan detak jantung dengan treadmill, sebelum akhirnya diharuskan untuk melakukan kateterisasi jantung.
BACA JUGA: Hanafi: JKN-KIS Merupakan Harapan Bagi Penderita Thalassemia
Perawatan yang ia jalani tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit. Ia mengatakan bahwa biaya yang dibebankan hampir satu juta rupiah hanya untuk obat satu minggu dan pengecekan jantung dengan treadmill saja, belum ditambah dengan biaya kateterisasi jantung yang besarnya sekitar delapan sampai sepuluh juta rupiah. Namun, berkat Program JKN-KIS, Asih tidak perlu membayar biaya perawatannya yang terbilang mahal tersebut karena semua sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan.“Alhamdulillah, sekarang kondisi jantung saya semakin membaik. Berkat Program JKN-KIS, saya bisa berobat dengan tenang. Misalnya saya harus bayar sendiri tidak sanggup, mahal. Tapi, dengan Program JKN-KIS ini saya jadi tertolong,” tutur Asih yang terdaftar sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dengan hak kelas rawat kelas 3 ini.
BACA JUGA: Mentoring Sebagai Upaya Optimalisasi Penyelenggaraan Program JKN-KIS
Besarnya manfaat yang sudah ia rasakan sendiri membuat Asih berkomitmen untuk tetap membayar iuran JKN-KIS secara rutin dan tepat waktu. Ia sangat bersyukur dengan kehadiran Program JKN-KIS ini karena sudah membantu juga menyelamatkan ekonomi keluarganya. Bisa dibayangkan jika ia harus membayar biaya perawatan jantungnya, tentu akan berdampak pula pada kebutuhan keluarganya.Oleh karena itu, Asih berpesan kepada masyarakat untuk selalu rutin membayarkan iuran JKN-KIS dan segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN-KIS karena datangnya sakit tanpa pemberitahuan.(Adv/Mul/Fin)