News . 03/09/2020, 08:00 WIB
JAKARTA - Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat mengungkapkan, bahwa Cina tengah berencana membangun pangkalan militer di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rencana Cina tersebut disinyalir guna mendukung proyek membangun jaringan logistik raksasa di kawasan Asia-Pasifik
Dephan Amerika mengakui, bahwa Cina tengah mengalami peningkatan di sektor militer. Pihaknya pun memprediksi, Beijing akan memiliki hulu ledak nuklir dua kali lipat dalam waktu satu dekade ke depan.
Peningkatan militer itu diyakini sejalan dengan kepentingan negara Tirai Bambu memperkuat kekuasaan serta menguasai jalur perdagangan di wilayah Asia-Pasifik.
"Dalam laporan tersebut mengungkap rencana Cina membangun fasilitas logistik militer di sejumlah wilayah Samudera Hindia," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Asia Nikkei Review, Rabu (2/9/2020).
Laporan itu juga menyebutkan, bahwa ada lima negara yang menjadi target Cina sebagai lokasi pembangunan militer Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA).
"Dari empat negara Asia Tenggara yang tercantum dalam laporan tersebut, salah satunnya Indonesia selain Thailand, Singapura dan Myanmar," demikian isi laporan tersebut.
Pada 2017 lalu, Cina membangun pangkalan militer pertamanya di luar negeri di Djibouti yang menghabiskan dana sebesar 950 juta dolar AS (Rp8,6 triliun).
"Pembangunan ini diyakini untuk mendukung reaksi militer terhadap segala kemungkinan yang mengancam investasi Cina di kawasan Afrika," pungkasnya. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com