JAKARTA- Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyayangkan pernyataan pakar hukum tatanegara Refly Harun soal 'rezim 'dungu'.
"Wahai @ReflyHZ, pernyataan ini apakah pengakuan dirimu dungu ketika jadi komisaris? Jika iya, saya menjadi maklum kenapa diksu kemudian dipecat, karena memang dungu," ucap Ferdinand di akun twitternya Kamis (3/8).
https://twitter.com/FerdinandHaean3/status/1301382283446775814?s=19
Cuitan Ferdinand itu terkait ucapan Refly Harun yang menganggap rezim saat ini sebagai rezim yang dungu.
Ferdinand menilai, ucapan Refly tersebut tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang intelektual.
"Seorang terpelajar, mestinya tata kata bisa lebih berkelas, tidak seperti tata kata preman kampung dungu." Ujar Ferdinand.
Sebelumnya, Refly Harun mengatakan, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang telah dideklarasikan pekan lalu, tidak bisa dibentuk sebagai Partai Politik atau sebuah organisasi.
Sebab lanjut Refly, bahwa akan terlalu kaku dan akan terjebak dengan perebutan kekuasaan jika KAMI dipaksakan sebagai Parpol.
Menurut dia, KAMI akan sulit masuk ke dalam sistem rezim yang masih kacau. Jika KAMI tetap memaksakan masuk sebagai parpol, hal itu sama saja dengan dungu karena terjebak dalam lubang yang sama.
"Kalau kita masuk ke dalam rezim begitu ya kita dungu juga. Masuk sebuah rezim kedunguan, kita cenderung terjebak ke dalam lubang yang sama seperti kedelai," ujar Refly di chanel YouTubenya. (dal/fin).