News . 31/08/2020, 12:00 WIB
MAKASSAR - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menyadari itu, sehingga disiapkan beragam stimulus dalam Pemulihan Ekonomi Nasioanl (PEN).
Selain bantuan presiden produktif (banpres), ada pula bantuan berbentuk pinjaman yang dikhususkan bagi pelaku UMKM. Ini sedang digagas sebagai bantuan modal bagi pelaku UMKM dengan bunga nol persen.
Bantuan modal ini tidak terbatas bagi 12 juta penerima bantuan produktif Rp2,4 juta saja. Juga terbuka bagi usaha mikro yang lainnya.
"Infonya akhir Agustus, tetapi sampai sekarang belum ada," keluh Ketua Asosiasi Industri Usaha Mikro dan Menengah Akumandiri Sulsel, Bachtiar Baso seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), kemarin.
Bachtiar pun berharap agar pemerintah pusat lebih fokus dalam penyaluran stimulusnya, sehingga program yang ada tidak asal-asalan. "Ini saja belum tersalur yang sebelumnya, ada lagi program baru. Bagusnya fokus dulu program sebelumnya," sarannya.
"Harusnya sejak April lalu pemerintah menggenjot stimulus untuk UMKM ini. Melihat semua negara melakukannnya," katanya, kemarin.
Ya, negara-negara anggota G20 jauh hari telah jor-joran memberi stimulus UMKM-nya. Seperti pemerintah Amerika Serikat menggelontorkan stimulus paket, lebih dari 1 triliun dollar AS yang difokuskan untuk mendukung likuiditas di pasar keuangan, terutama di UMKM.
"Karena stimulusnya sudah disiapkan. Sekarang tinggal pengawasan diperlukan agar penyalurannya tepat sasaran dan cepat," paparnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM ) Teten Masduki menyatakan, hingga saat ini banpres produktif sudah tersalurkan sebanyak 50 persen dari target yang sudah ditentukan. (tam/iad)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com