MAKASSAR - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menyadari itu, sehingga disiapkan beragam stimulus dalam Pemulihan Ekonomi Nasioanl (PEN).
Selain bantuan presiden produktif (banpres), ada pula bantuan berbentuk pinjaman yang dikhususkan bagi pelaku UMKM. Ini sedang digagas sebagai bantuan modal bagi pelaku UMKM dengan bunga nol persen.
Bantuan modal ini tidak terbatas bagi 12 juta penerima bantuan produktif Rp2,4 juta saja. Juga terbuka bagi usaha mikro yang lainnya.
BACA JUGA: Din Syamsuddin: Rocky Gerung Itu S1, Tapi Pemikirannya Seperti Profesor
Sulsel sebetulnya sangat menyambut positif stimulus UMKM dari pemerintah. Hanya saja, realisasinya masih di angan-angan. Belum sampai ke tangan pelaku usahanya langsung. Khususnya kepada 73 ribu usaha mikro yang telah jauh hari didata Diskop dan UKM Sulsel.Mereka dijanjikan mendapat bantuan produktif Rp2,4 juta."Infonya akhir Agustus, tetapi sampai sekarang belum ada," keluh Ketua Asosiasi Industri Usaha Mikro dan Menengah Akumandiri Sulsel, Bachtiar Baso seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), kemarin.
Bachtiar pun berharap agar pemerintah pusat lebih fokus dalam penyaluran stimulusnya, sehingga program yang ada tidak asal-asalan. "Ini saja belum tersalur yang sebelumnya, ada lagi program baru. Bagusnya fokus dulu program sebelumnya," sarannya.
BACA JUGA: Saling Sindir, Rocky Gerung Bilang Guru Besar Henry Subiakto Bukan Profesor Tapi Kompresor
Pengamat Ekonomi Unhas, Andi Nur Baumassepe menilai, memang sudah seharusnya pemerintah menyiapkan stimulus sebanyak-banyaknya untuk UMKM. Melihat sektor ini merupakan penyangga utama perekonomian."Harusnya sejak April lalu pemerintah menggenjot stimulus untuk UMKM ini. Melihat semua negara melakukannnya," katanya, kemarin.
Ya, negara-negara anggota G20 jauh hari telah jor-joran memberi stimulus UMKM-nya. Seperti pemerintah Amerika Serikat menggelontorkan stimulus paket, lebih dari 1 triliun dollar AS yang difokuskan untuk mendukung likuiditas di pasar keuangan, terutama di UMKM.
BACA JUGA: MenkopUKM: UMKM Digital Produktif Kunci Pemulihan Ekonomi
Lalu Jerman menaikkan anggaran belanjanya sebesar 40 persen. Mereka menyiapkan 400 miliar euro dalam bentuk instrumen utang untuk mendukung sektor usaha. Kanada juga menggelontorkan sebesar 63,9 miliar dollar AS untuk mendukung sektor usaha. Juga beberapa negara G20 lainnya seperti, Australia, Tiongkok, Italia, Inggris, hingga Prancis."Karena stimulusnya sudah disiapkan. Sekarang tinggal pengawasan diperlukan agar penyalurannya tepat sasaran dan cepat," paparnya.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM ) Teten Masduki menyatakan, hingga saat ini banpres produktif sudah tersalurkan sebanyak 50 persen dari target yang sudah ditentukan. (tam/iad)