Rumah Tak Layak Huni di Banyumas Tercatat 92.660 Unit

fin.co.id - 29/08/2020, 03:00 WIB

Rumah Tak Layak Huni di Banyumas Tercatat 92.660 Unit

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

BANYUMAS - Rumah tidak layak huni yang ada di Kabupaten Banyumas sampai 2020 ini masih 92.660 unit. Artinya pemerintah (Pemkab) Banyumas masih punya PR dalam rangka untuk meningkatkan rumah layak huni bagi warga Banyumas.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Ir Junaidi MT, Jumat (28/8). Menurutnya upaya yang dilakukan sampai saat ini adalah dengan mengupayakan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Tahun 2020 ini menurut dia, kurang lebih ada sekitar 1.230-an yang melalui BSPS. Kemudian yang melalui DAK bidang perumahan tahun ini dapat alokasi 195 dan ada alokasi dari Bankeuprop itu sebanyak 156 desa masing-masing desa 3 unit, artinya 496 unit.

“Ditotal sekitar 3.200 sekian unit RTLH yang kita tangani tahun ini. Selain dari dana pemerintah, kami juga mengupayakan dana dari CSR misalnya BASNAS, LAZISNU LAZISMU, REI, perbankan, dan lain sebagainya,” jelasnya seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup).

BACA JUGA:  Arti Nama Keene Atharrazka Adhitya, Anak Citra Kirana-Rezky Aditya yang Baru Lahir

Sehingga, menurut dia, penanganan dari 2017 sampai 2020 ini yang sudah sebanyak 24 ribu unit yang ditangani. Data awal RTLH Kabupaten Banyumas tahun 2015 dari BDT, kata Junaidi sebesar 116.700 hingga saat ini dan sisanya masih 92.660 unit.

Besaran BSPS, menurut dia, sebesar Rp 17,5 juta dengan peruntukan Rp 15 juta untuk material dan Rp 2,5 juta untuk membantu upah tenaga kerja. Sedangkan untuk Bantuan Keuangan Propinsi sebesar Rp10 juta.

“Berbeda dengan bantuan sebelumnya bahwa bantuan ini harus ada kesanggupan swadaya dan ada pendampingan sehingga pembangunan rumah betul-betul maksimal,” pungkas Junaidi

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein meninjau pembangunan program bantuan sosial rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Jumat (28/08) di Keluarahan Bancarkembar Purwokerto Utara, Kelurahan Kober Purwokerto Barat dan Desa Kebocoran Kecamatan Kedungbanteng. Pada kesempatan ini Husein ikut mencoba memasang plester tembok di Kober dan Kebocoran.

Husein mengatakan rehabilitasi rumah tidak layak huni merupakan salah satu program yang dicanangkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar menempati rumah yang layak huni. Pihaknya akan terus memprioritaskan pembangunan rumah warga yang memang sangat membutuhkan, mengingat masih banyaknya warga yang rumahnya kurang layak huni.

BACA JUGA:  Hendak Slundupkan Burung ke Malaysia, Satu WNI Tewas Ditembak

“Kami akan akan terus berupaya melakukan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat, namun memang tidak bisa terpenuhi seluruhnya sekaligus. Ada tahapan, proses, prosedur dan penentuan skala prioritas dalam menentukan sasaran kegiatan ini,” katanya

Sukarso (54 tahun) warga RT 03 RW 07 Keluarahan Bancarkembar mengaku senang mendapat bantuan rehab rumah. Menurutnya rumahnya dulu sering bocor kalo turun hujan.

“Alhamdulilah sekarang sudah permanen dan sudah bisa tenang,” katanya. (ali)

Admin
Penulis