News . 24/08/2020, 12:34 WIB
MAKASSAR - Gesekan terjadi antara nelayan Pulau Kodingareng dan aparat Polair Polda Sulsel. Tiga nelayan ditangkap aparat Polair.
Salah seorang nelayan, Iwan kepada FAJAR, mengatakan, gesekan dengan aparat Polair terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Gesekan diakuinya berawal ketika nelayan melaut dan melihat kapal pengeruk pasir.
Melihat kapal itu, nelayan mencoba menahan kapal itu. Namun, kapal itu mendapat pengawalan kapal Polair.
"Melihat kami menahan, sekoci dan kapal itu menghampiri kami dan mencoba menangkap. Tetapi saya melawan dan berhasil lolos," kata Iwan seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Namun, tiga nelayan diakuinya tertangkap dan diborgol. Bahkan menurutnya, satu perahu nelayan ditenggelamkan. "Padahal kami tidak melakukan pelemparan seperti yang biasa kami lakukan," katanya.
Direktur Polair Polda Sulsel, Kombes Pol Hery Wiyanto, membenarkan adanya penangkapan tiga nelayan. Namun, ia menepis bahwa aparat Polair melakukan penenggelaman perahu nelayan.
"Memang ada kapal yang tenggelam dan tidak bisa kita ambil karena situasi laut yang cukup kencang ombaknya," kata Hery kepada FAJAR, kemarin.
Penangkapan juga dilakukan karena adanya oknum nelayan yang melakukan kegiatan anarki. Mereka melakukan pelemparan bom molotov pada 18 dan 19 Agustus ke kapal pengeruk pasir.
Kapal Polair Mabes Polri dan Kapal Polair Polda Sulsel melakukan pengawalan. "Hari ini (kemarin, red) kapal-kapal nelayan tersebut melakukan gangguan dengan menggunakan ketapel dan lain-lain. Sehingga di lakukan upaya penangkapan," katanya. (mum/rif)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com