JAKARTA- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menolak untuk dijadikan relawan uji vaksin corona yang saat ini tengah diproduksi PT Bio Farma. Erick menilai, tidak etis jika pemimpin dijadikan sebagai relawan uji vaksin.
Akademisi Rocky Gerung menilai, apa yang disampaikan Erick tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang pemimpin. Menurutnya, Erick Thohir yang saat ini berperan sebagai Ketua Tim Penangan Covid-19 ini, seharusnya memberi semangat untuk masyarakat. Bukan malah mengorbankan masyarakat.
"Itu namanya etika tukang catut. Etika diler bukan lider. Karena dia ga mau ambil risiko. Risiko dibebankan pada konsumen." Ucap Rocky Gerung dilansir FIN dari channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin (10/8).
"Yang namanya pemimpin itu seharusnya di depan dalam upaya memberi semangat. Tapi dia maunya korbankan anak buahnya terlebih dahulu, itu namanya pengecut, bukan pemimpin." Sambung Rocky.
Rocky melanjutkan, tugas seorang pemimpin adalah mengukur kemapuan dia sendiri ketika keadaan genting dengan memberi contoh.
Rocky mengatakan, sebagai pemimpin, jelas Erick Thohir akan diuji dengan ujian etis. Bukan medis. Nanti ujian medis diserahkan ke relawan uji vaksin.
Rocky Gerung bilang, Erick Thohir malah tidak etis karena menganggap dirinya yang dijadikan relawan untuk diuji.
"Jadi jangan berfikir bahwa vaksin covid-19 itu akan diuji ke Erick Thohir sebagai relawan, bukan. Sekali lahi, dia diuji secara etis, bukan secara medis." Papar Rocky Gerung.
Rocky Gerung bilang, dari jawaban Erick Thohir bahwa dia menolak untuk diuji, menandakan kemampuan dia.
"Psikolog dia terbaca bahwa kemampuan dia untuk mengolah jawaban pun ga mampu." Katanya.
Diketahui, PT Bio Farma saat ini tengah melakukan uji klinis tahap III untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China.
Untuk melakukan pengujian tersebut, Bio Farma tengah mencari 1.620 relawan yang mau disuntikkan vaksin tersebut ke dalam tubuhnya. (dal/fin).