JAKARTA - Polisi tengah mendalami keterlibatan seorang pria asal rusia. Pria itu merupakan pengusaha asal Rusia, Igor Grechushkin, yang berusia 43 tahun.
Ditengarai dirinya yang meminta seseorang membawa amonium nitrat dalam sebuah kapal kargo sebelum ledakan terjadi.
Boris Prokoshev, yang merupakan kapten kapal kargo Rhosus pada 2013, mengungkapkan bahwa bahan kimia itu berakhir di Beirut setelah si pemilik kapal, yang diketahui bernama Grechushkin, memintanya berhenti di Lebanon untuk mengambil kargo tambahan.
Baca juga: 70 Orang Tewas, 4000 Luka-Luka, Ledakan Beirut Mirip Bom Atom Hiroshima Nagasaki
Bahan kimia yang disimpan di Beirut selama bertahun-tahun itu meledak pada Selasa (4/8), dalam bencana paling mengerikan di Lebanon.
Saat ini Polisi Siprus berhasil terus melacak dan menginterogasi seorang pria Rusia, yang disebut sejumlah laporan berita sebagai pemilik kapal.
Juru bicara Kepolisian Siprus membenarkan kin telah diinterogasi pengusaha tersebut di Siprus.
Baca juga : INFOGRAFIS: Fakta di Balik Ledakan Dahsyat di Lebanon
”Ya, ada permintaan dari Interpol Beirut untuk melacak orang ini dan menginterogasinya dengan sejumlah pertanyaan terkiat kargo tersebut,” kata Juru Bicara, Christos Andreou, kepada Reuters.
[caption id="attachment_475458" align="alignleft" width="696"]
Foto-Foto: Afp[/caption]
Sementara itu, sumber keamanan, yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebutkan Grechushkin belum berhasil dihubungi.
Sementara itu, Bank sentral dan negara bagian Lebanon memiliki kapasitas keuangan sangat terbatas untuk menghadapi dampak ledakan gudang pelabuhan yang menghancurkan Beirut tanpa bantuan luar negeri, kata menteri ekonomi Lebanon, Jumat (7/8)
"Kapasitas negara sangat terbatas, begitu juga dengan bank sentral dan bank-bank lainnya. Kami tidak bergelimangan uang dolar," kata Menteri Ekonomi Raoul Nehme dalam pernyataannya kepada stasiun televisi Sky News Arabia. (reu/fin/ful)