MAMUJU - Perekenomian Sulbar mengalami kontraksi 0,78 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Hal tersebut, disampaikan Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik yang juga Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat M. La'bi. Ia mengatakan perekonomian Sulbar triwulan II-2020 diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 11,32 triliun rupiah.
"Kalau untuk dasar harga konstan 2010 mencapai 7,92 triliun rupiah," kata La'bi seperti dikutip dari Sulbar Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup), Rabu 5 Agustus.
Ia menambahkan untuk triwulan II-2020 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2019 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar 0,78 persen.
"Menurut lapangan usaha pertumbuhan tertinggi adalah sebesar 5,30 persen pada lapangan usaha informasi dan komunikasi. Adapun dari sisi pengeluaran, kontraksi terendah terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 0,74 persen," tambahnya.
La'bi juga menyampaikan kalau secara q-to-q perekonomian Sulbar mengalami kontraksi sebesar 1,27 persen. Dimana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 5,38 persen.
Kemudian dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 50,96 persen.
"Secara kumulatif (triwulan I-II) 2020 jika dibandingkan dengan kondisi yang sama tahun 2019 (c-to-c), ekonomi Sulbar tumbuh hingga 2,00 persen. Pertumbuhan tertinggi dari sisi lapangan usaha adalah Informasi dan Komunikasi sebesar 7,01 persen," ungkap La'bi.
Selain itu, lanjut La'bi, terkontraksinya kinerja perekonomian pada triwulan II-2020 lebih disebabkan oleh kinerja sebagian besar lapangan usaha yang mengalami kontraksi. Lapangan usaha yang paling tinggi mengalami kontraksi adalah lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum yaitu sebesar 8,74 persen.
"Kalau lapangan usaha yang terkontraksi terbesar kedua adalah lapangan usaha transportasi dan Pergudangan yaitu sebesar 7,83 persen. Sedangkan lapangan usaha informasi dan komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2020 yakni sebesar 5,38 persen," tandasnya. (hab)