Garam Nyaris Tak Bernilai

fin.co.id - 05/08/2020, 04:00 WIB

Garam Nyaris Tak Bernilai

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PANGKEP - Harga garam kembali anjlok. Kini harganya hanya Rp20 ribu perkarung. Pasar garam tidak tersedia.

Plt Kades Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Muh Ali, mengungkap bahwa petambak di wilayahnya itu terus merugi lantaran garam nyaris tak berharga lagi. Padahal, kata Ali, penghasilan dari tambak garam merupakan satu-satunya pemasukan yang diandalkan warga.

"Biasanya dihargai Rp80 ribu per karung, sekarang sisa Rp20 ribu saja," jelas Ali di Dusun Jollo seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Selasa, 4 Agustus.

Ali sangat berharap harga garam kembali stabil agar petambak bisa kembali merasakan hasil panennya. Pemerintah diharapkan bisa turun tangan agar pasar kembali menyerap produksi petambak di Pangkep.

Kepala Dinas Perikanan Pangkep, Andi Farida, mengemukakan, jatuhnya harga garam dipicu pandemi Covid-19.

Banyak usaha tutup dan nyaris tidak ada kegiatan besar yang dilakukan warga. "Tentu konsumsi garam juga menurundrastis," sebutnya.

Pihaknya terus berkomunikasi ke sejumlah pedagang agar harga tak turun tajam. Pihaknya juga berusaha memperbaiki kualitas garam Pangkep agar bisa terserap industri. "Kita lakukan berbagai upaya untuk mendorong kualitas garam di Pangkep agar dapatbersaing," paparnya. (fit/dir)

Admin
Penulis