Lupa Lian Hua

fin.co.id - 03/08/2020, 04:32 WIB

Lupa Lian Hua

Oleh: Dahlan Iskan

 

SAYA punya dua dos lian hua. Sudah tiga bulan belum saya buka. Yang satu kiriman seorang teman: pengusaha sepatu Surabaya. Satu dos lagi kiriman dari teman di Jakarta: pengusaha mebel. Saya pun berpesan kepada istri: bungkusan ini isinya obat. Tidak usah dibuka. Simpan saja. Kalau saya terkena Covid-19 jangan lupa: buka bungkusan itu. Saya akan menelan kapsul itu. Anda pun akan ikut minum. "Kata teman-teman saya, itu manjur," pesan saya pada istri.

 

Saya tahu itu bukan obat sebenarnya Covid-19. Obat untuk Covid-19 belum ditemukan. Tapi saya tahu lian hua banyak dipakai di Tiongkok. Itu sejenis herbal. Lian hua sendiri artinya: bunga teratasi.

 

Beberapa teman lagi masih bertanya: apakah saya sudah punya lian hua. Kalau belum, mereka akan kirimkan obat itu untuk saya. "Sudah punya dua dos," jawab saya. "Berikan saja ke teman lain yang memerlukan."

 

Minggu lalu saya terkejut. Seorang teman pengusaha meninggal dunia. Terkena Covid-19. Ia pengusaha besar. Pemilik pabrik sepatu yang besar sekali. Salah satu yang terbesar di Indonesia.

 

"Tidak diberi obat lian hua?“ tanya saya ke kerabat yang meninggal itu.

 

"Tidak," jawabnya.

 

"Kenapa?" tanya saya lagi.

Admin
Penulis