JAKARTA - Pemerintah telah menyetujui penempatan uang negara ke bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri dan Bank BTN sebesar Rp30 triliun. Nantinya, penempatan dana tersebut akan difokuskan ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.
”Dari sini kami menghimbau sejumlah bank Himbara untuk mempercepat penyaluran dana tersebut,” terang Anggota Komisi XI DPR RI Rudi Hartono Bangun, Rabu (29/7).
Salah satunya seperti Bank Mandiri dan Bank BRI. Kedua bank ini harus mempercepat penyaluran dana pinjaman kepada sektor pelaku usaha kecil dan menengah.
”Ini penting karena mereka tumpuan ekonomi kita yang sebagian besar berasal dari sektor konsumsi. Dana yang berasal dari dana percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN), juga harus cepat disalurkan untuk menghindari ekonomi kita dari jurang resesi,” tegas Rudi.
BACA JUGA: Jangan Lupa, Besok Kamis 30 Juli Puasa Arafah, Berikut Keutamaannya
Legislator Fraksi Partai Nasdem ini melihat sejauh mana keseriusan bank-bank Himbara, seperti Bank Mandiri dan BRI dalam membantu rakyat memulihkan perekonomiannya. Berdasarkan data yang dimilikinya, penyaluran pinjaman dana atau kredit produktif yang dilakukan oleh Bank Mandiri per 17 Juli 2020 sudah mencapai Rp12.05 triliun.”Ini artiya Bank Mandiri tidak main-main, dan terus mendukung program pemerintah. Tidak hanya itu, kinerja Bank BRI yang menyalurkan kepada pelaku usaha kecil senilai Rp20,7 triliun, yang berarti dua kali lipat dari dana yang diterima BRI dari pemerintah. Saya nilai kedua bank pemerintah ini bersungguh sungguh membantu rakyat memulikan perekonomiannya di daerah,” tegas Rudi.
Sementara itu, Kementerian BUMN mengungkapkan bank-bank Himbara yang terdiri dari Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri dan Bank BTN telah selesai melaksanakan restrukturisasi kredit sebesar Rp441 triliun dalam waktu 3,5 bulan.
”Dalam waktu 3,5 bulan setelah keluarnya POJK mengenai restrukturisasi kredit, bank-bank Himbara sudah selesai melaksanakannya,” terang Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
BACA JUGA: Buah Zak*r yang Membiru, Penyebab dan Solusi
Total restrukturisasi kredit yang dilakukan adalah sebesar Rp441 triliun, dengan detailnya untuk UMKM itu mulai dari KUR sebesar Rp51 triliun, kemudian sektor mikro sebesar Rp74 triliun, lalu untuk sektor UKM sebesar Rp104,6 triliun, sehingga totalnya hampir Rp230 triliun.Arya juga menambahkan bahwa selain itu restrukturisasi bagi sektor consumer dan wholesale total jumlahnya sebesar Rp211 triliun. ”Rp441 trilliun itu adalah utang yang sudah berhasil direstrukturisasi dan diselesaikan teman-teman Himbara dalam tempo 3,5 bulan,” jelas Arya.
Total restrukturisasi kredit Rp441 triliun yang diselesaikan oleh bank-bank Himbara tersebut terdiri dari total restrukuturisasi kredit Rp171,9 triliun yang diselesaikan oleh Bank BRI, kemudian Bank Mandiri Rp112,4 triliun, Bank BNI Rp120,2 triliun, dan Bank BTN Rp36,46 triliun.
”Ini instruksi Presiden Joko Widodo untuk mempercepat restrukturisasi ekonomi yang berhubungan langsung dengan rakyat itu dalam tempo 3,5 bulan sudah dilaksanakan Himbara,” imbuhnya.
Diharapakan dengan restrukturisasi yang dilakukan BUMN ini akan membantu UMKM sehingga dampak pandemi COVID-19 ini bisa membuat mereka tetap bisa bergerak, tidak dibebani beratnya cicilan utang mereka. Selain itu, hal tersebut juga diharapkan bisa membuat UMKM kembali bisa bergerak dan menumbuhkan ekonomi nasional. (fin/ful)