MAKASSAR — Wajah terasa gatal dan pedis saat berkeringat kala menggunakan masker petanda terjadi iritasi. Mengatasinya bergantung dengan kondisi wajah.
Salah satu alasan iritasi terjadi adalah karena tidak adanya aliran udara ke wajah. Ketika seseorang bernapas, kelembapan menumpuk dan terperangkap di wajah, menyebabkan iritasi. Spesialis Kulit dan Kelamin, DR Dr Siswanto Wahab SpKK FINSDV FAADV mengatakan, masalah iritasi yang muncul itu seperti jerawat, kulit wajah kering, terinfeksi folikel rambut, merah, bersisik, dan memar. “Mengatasinya bergantung cara membersihkan dan pelembap yang digunakan,” ujarnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Senin, 27 Juli.
Misalnya munculnya jerawat, sebelum dan saat melepas masker, bersihkan wajah dengan sabun antijerawat. Hindari menggunakan yang bahannya mengandung alkohol. Kemudian, untuk kulit kering, tandanya kulit jadi merah, sensitif, dan kasar, gunakan krim yang mampu menjaga kelembapan kulit. Sementara untuk kulit memar, dapat diobati dengan kompres dingin untuk membatasi penyebarannya, lalu dilanjutkan kompres air hangat untuk menghilangkan memarnya. “Hal paling penting, setelah membersihkan wajah, adalah keringkan dengan cara menepuk wajah secara perlahan,” ucapnya.
Bisa juga, kata Siswanto dua jam sekali bersihkan wajah. Terpenting, rutin mencuci atau mengganti masker. Masker yang sudah kita gunakan pasti sudah terpapar bakteri dan kuman. Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Idrianti Idrus SpKK MKes menambahkan, bahwa iritasi kulit sangat rentan terjadi karena kelembapan. “Jaga kebersihan kulit,” tegasnya.
Ia juga menyarankan agar rajin mengonsumsi air putih. Air putih tentunya sangat penting untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup setiap hari. Sebab, air berperan penting untuk mengganti cairan di dalam tubuh. Selain itu, air juga diperlukan untuk meningkatkan metabolisme dan menyiram racun dari dalam tubuh, termasuk racun penyebab masalah kulit. (sal)