News . 27/07/2020, 12:35 WIB
CILACAP - Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara terdampar bersama dengan kapal sekoci atau kapal penarik di Pantai Kemiren Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan, Minggu (26/7).
Salah satu nelayan setempat Sudir mengatakan, kapal tongkang tersebut sudah terdampar di pesisir sejak Jumat lalu (24/7). "Sudah dua malam terdampar, dan belum terevakuasi," katanya kemarin seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup).
Akibat kejadian tersebut, dirinya dan sejumlah nelayan lain tidak bisa melaut, karena perahu miliknya terhalang keberadaan tongkang. "Sementara kita tunggu tongkang bisa ditarik ke tengah laut dulu, baru bisa melaut lagi," imbuhnya.
Koordinator Tim Evakuasi Tongkang, Basur mengatakan, setelah mendengar adanya Tongkang terdampar d Kemiren, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Cilacap, untuk melakukan evakuasi.
Pihaknya menerjunkan Kapal Penarik Liberty untuk mengevakuasi tongkang tersebut.Menurut dia, penyebab terdamparnya tongkang batubara ini karena cuaca yang sedang tidak menentu, dan gelombang perairan selatan yang sedang tinggi. "Ya karena kondisi cuaca saat ini," katanya.
Kondisi air laut yang belum cukup pasang menurut dia menjadi kendala, kenapa penarikan tongkang tersebut belum berhasil dua hari kemarin. "Sambil menarik dengan kapal sekoci (kapal penyelamat), kami masih menunggu air laut pasang," imbuhnya.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Rendi Krisnawan mengatakan, tinggi gelombang antara 4 meter hingga 6 meter berpeluang terjadi di periran selatan Cilacap hingga Samudera Hindia selatan Cilacap.
Hal ini disebabkan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Timur hingga Tenggara saat ini berkecepatan 8 hingga 20 knot. "Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut, dan perairan selatan Cilacap diantaranya," katanya kemarin.
Kepada pelaku pelayaran, pihaknya juga mengingatkan untuk lebih memperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan, kecepatan angin saat ini bisa lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. "Untuk kapal tongkang sendiri kecepatan angin bisa lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter," pungkasnya. (nas)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com