TIGARAKSA – Hanafi Nasan (27) telah didiagnosa oleh dokter menderita thalassemia sejak usia dua bulan. Di usianya yang sangat kecil tersebut, ia sudah harus menjalani perawatan untuk sakit yang dideritanya. Sampai dengan saat ini, Hanafi rutin menerima transfusi darah untuk menjaga kesehatannya.
Seorang penderita thalassemia akan sangat mudah lelah dan mengalami anemia. Hal ini disebabkan hemoglobin dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan tidak terbentuk dengan sempurna. Oleh karena itu, seorang penderita perlu menerima transfusi darah dan meminum obat-obatan rutin agar ia bisa beraktivitas dengan baik selayaknya orang sehat.
“Untuk saat ini saya harus menjalani transfusi darah setiap dua minggu sekali. Frekuensi transfusi darah ini tergantung kondisi tubuh saya. Ketika menurun, maka dalam sebulan bisa dua kali mendapatkan transfusi darah,” ujar Hanafi ketika ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang, Selasa (18/02).
BACA JUGA: JKN-KIS Selalu Hadir Menemani Dealova Menjalani Transfusi Darah
Hanafi menceritakan dulu sebelum ada jaminan kesehatan dari pemerintah, semua biaya, baik obat maupun transfusi darah, harus dibayar sendiri oleh orang tuanya. Kemudian, pemerintah hadir melalui Program Jamkesmas-nya yang sekarang sudah diintegrasikan dengan Program JKN-KIS. Pria kelahiran Tangerang ini sangat bersyukur dengan kehadiran program jaminan kesehatan ini.“Saat ini, biaya berobat semakin mahal. Kalau tidak ada program ini, saya tidak terbayang dari mana harus mencari uang untuk berobat. Beruntungnya lagi, saya dapat bantuan dari pemerintah untuk pembayaran iurannya. Bagi saya yang saat ini sedang tidak bekerja, ini merupakan suatu anugerah,” tutur Hanafi yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang dibayarkan melalui APBN ini.
Ketika ditanya jika menjadi pasien umum, berapa biaya yang harus dia keluarkan untuk sekali berobat, Hanafi tidak bisa menjawab dan tidak bisa membayangkannya. Kehadiran Program JKN-KIS ini sungguh sangat membantu, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga untuk penderita thalassemia lainnya. Bisa dibilang kehadirnya program ini memberikan harapan hidup lebih lama bagi mereka.
Oleh karena itu, Hanafi menyampaikan harapannya agar Program JKN-KIS ini akan terus ada di Indonesia untuk menolong semua orang yang sedang sakit agar mereka bisa fokus untuk kesembuhan dan menjaga kesehatan. Ia juga berharap semoga semakin bertambahnya usia penyelenggaraan Program JKN-KIS, semakin meningkat pula kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN-KIS.(Adv/Mul/Fin)