JAGAT media sosial di buat heboh dengan meme soal kue Klepon. Entah ulah siapa, namun meme ini diangap telah menyudutkan Islam. Masalahnya, dalam meme itu, kue Klepon ditulis bahwa bukan termasuk jajanan Islam.
"Kue Klepon tidak Islami, yuk tingalkan jajanan yang tidak Islami, dengan cara membeli jajanan yang Islami aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami," begitu bunyi meme tersebut.
Alhasil, nama kue Klepon jadi ramai di jagat sosial media, di twitter apalagi. Bahkan dijadikan olok-olok. Akun-akun dengan follower terbanyak ikut memblow up.
Pelawak Rizky Firdaus Wijaksana alias Uus misalnya, ikut menviralkan. "Klepon memang tidak islami karena mengajarkan muncrat didalem padahal belum ijab kabul." Tulis Uus di twitternya.
[caption id="attachment_472658" align="alignnone" width="696"]
Viral meme kue Klepon bukan jajanan Islami[/caption]
Bukan saja artis, kalangan politisi juga. Salah satu kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean misalnya. Melalui akun twitternya, dia juga menulis sindirannya.
"Klepon haram? Tidak Islami? Astagaaaa. Denger2 nih, klepon katanya kue Kristen karena ada taburan kelapa mirip salju jadi seperti natal. Wajah dengan air mata bahagiaWajah dengan air mata bahagia wajah menyeringai dengan mata tersenyum. Ngga tau sih." tulis Ferdinand.
Lantas siapa yang mulai membuat meme itu? Tidak diketahui pasti. Yang jelas, akun yang membuat meme tersebut, menghilang setelah memenya viral.
Ustad Felix Siauw menduga, ada pihak yang membenci Islam dan agama lain yang sengaja membuat viral. Mereka bersembunyi di balik akun anonim.
"Dipahami aja, ada kaum yang nggak fitnah nggak makan. Sebenernya mereka nggak hanya benci Islam, tapi benci semua agama. Cuma masih malu-malu dan berlindung di balik slogan dan akun anonim," tulis Felix Siau.
Pria berdarah Tionghoa ini menduga, kelompok ini hanya sengaja membuat gaduh dengan menyebar fitnah. "Kerjaan siapa itu? Entah.. Mungkin, Partai Klepon Indonesia." Tulis Felix Siau.
"Biasa, bikin fitnah sendiri, bikin rame sendiri, yang suruh klarifikasi orang lain. Khas," pungkas Felix.
