Liverpool vs Chelsea: Jangan Ada Noda di Tengah Pesta

fin.co.id - 22/07/2020, 06:35 WIB

Liverpool vs Chelsea: Jangan Ada Noda di Tengah Pesta

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

LIVERPOOL - Musim ini Liverpool akan berpesta dua kali. Pesta trofi Piala Antar Klub Dunia FIFA yang dihelat di Dubai, Desember lalu menjadi pesta kemenangan pertama mereka. Sementara pesta kedua datang saat Liverpool bersua dengan Chelsea, Rabu (22/7) atau Kamis dini hari WIB. (Live Mola TV/Mola Polytron Streaming Pukul 02.15 WIB).

Di akhir laga pamungkas tersebut, Liverpool secara resmi dinobatkan menjadi kampiun Liga Inggris. Mohammad Salah dkk akan menggelar seremoni pengangkatan trofi Premier League mereka dalam 30 tahun terakhir. Tepat dilakkan usai duel melawan Chelsea selesai.

Dilansir dari The Sun, pihak Premier League telah mengukir nama klub asal Merseyside itu pada trofi mereka, sebelum diberikan kepada The Reds-julukan Liverpool. Kapten Liverpool Jordan Handerson didapuk menjadi orang pertama yang mengangkat trofi tersebut. Seperti yang dilakukan Alan Hansen yang membopong trofi tersebut di atas kepalanya, pada Mei 1990 silam.

”Saya telah ditanya berkali-kali sejak kami dikonfirmasi sebagai juara Liga Premier untuk menjawab bagaimana perasaan saya. Sayangnya, saya tidak bisa berkata apa-apa,” ujar Handerson dalam laman resmi Premier League.

”Saya pikir sekarang saya dapat menemukan kata yang tepat: terima kasih.Ada banyak pemain Liverpool yang harus mendapat pujian ini. Tetapi di belakang tim ada begitu banyak individu dan kelompok yang berbeda yang membuat kami sukses,” tambahnya.

Ini adalah momen yang telah dinanti-nantikan oleh penggemar Liverpool selama satu generasi dan akan menandai puncak kejayaan musim yang akan turun dalam sejarah sepakbola Inggris.

Seremoni hanya dihadiri keluarga para penggawa Liverpool dan undangan terpilih. Para The Kop-julukan suporter Liverpool - diimbau untuk tidak datang ke Anfield. Mereka diminta ikut merayakan pesta juara di rumah masing-masing dengan alasan kesehatan.

Ini akan menjadi pesta termegah di tengah pandemi Covid-19. Bagaimana tidak, pihak Anfield dikabarkan telah menggelontorkan GBP 1 juta atau Rp 18,7 miliar untuk seremoni tersebut. Anggaran tersebut sudah termasuk pesta kembang api juga bakal dinyalakan di semua sudut stadion Anfield.

Meski demikian, momentum kebahagiaan ini harus dituntaskan The Reds dengan kemenangan. Tak ada target khusus yang diincar juara Liga Champions 2018-2019 itu kecuali nama besar klub yang dipertaruhkan.

Layaknya kompetisi, Chelsea yang masih berjuang mempertahankan zona Liga Champions menolak menerima pesta tersebut diakhir dengan hasil yang manis. The Blues-julukan Chelsea- tak mau begitu saja mempersilahkan Liverpool merayakan juara. Oleh karena itu, Oliver Giroud dkk siap memberikan noktah merah dalam seremoni pengangkatan trofi The Reds di laga nanti.

Dilansir dari The Sun, Gelandang Chelsea Mason Mount mengaku dirinya semakin bersemangant memberi kado kekalahan untuk The Reds, tepat di hari yang bersejarah buat mereka. "Benar demikian, kami seharusnya yang mengangkat trofi, sehingga kami tidak tidak suka menyaksikan orang lain memenangkan sesuatu," kata Mount.

"Kami juga sulit untuk melihat orang lain menjadi juara. Memang sih mereka pantas menjadi pemenang, tetapi itu juga memberi kami motivasi ekstra buat memenangkan pertandingan nanti," tambahnya.

Laga ini tentu akan berlangsung sengit. Liverpool dan Chelsea tercatat sudah tiga kali bertemu di tiga kompetisi berbeda sejak awal musim ini. The Reds mampu menang di laga Piala Super Eropa dan saat paruh pertama Liga Inggris, sementara The Blues sukses menyingkirkan Sadio Mane dkk di Piala FA.

Kendati demikian, Liverpool akan menjadikan kebobrokan Chelsea dilini belakang sebagai peluang. Kebobolan 8 kali dari 6 laga terakhir menjadi gambaran buruknya pertahanan The Blues, julukan Chelsea. Kendati mereka lolos ke final Piala FA usai membantai Man City tiga gol tanpa balas, masalah ini masih menjadi sorotan.

Dengan kekuatan seperti itu, Cesar Azpilicueta dkk dihadapkan pada tugas yang lumayan berat. Mereka harus membendung trio lini serang Liverpool yang mulai bangkit. Trisula Sadio Mane , Roberto Firminho dan Moh Salah menyumbang 44 di antara 77 gol The Reds

Admin
Penulis