Daerah Harus Punya Alat PCR Sendiri

fin.co.id - 19/07/2020, 09:34 WIB

Daerah Harus Punya Alat PCR Sendiri

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta setiap kabupaten dan kota memiliki paling sedikit satu mesin Polymerase Chain Reaction (PCR). Dia meminta kepada Bupati dan Walikota Madiun untuk mengusulkan pengadaan PCR kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional.

"Tadi saya sudah minta ke Pak Walikota dan Pak Bupati untuk mempelajari kemungkinan pengadaan PCR, mesin PCR di masing-masing rumah sakit. Paling tidak di kabupaten atau kota punya satu," jelas Menko PMK usai melakukan pertemuan dengan Bupati dan Walikota Madiun di Jawa Timur, Jumat (17/7) kemarin.

Menurut Muhadjir, untuk pengadaan kebutuhan operasional seperti PCR kits, reagen ekstraksi, dan lainnya, bisa diserahkan kepada masing-masing pemerintah kabupaten dan kota. "Kalau bisa pengadaannya bisa diserahkan pada masing-masing kabupaten kota dengan anggaran untuk covidnya. Kalau tidak nanti juga bisa mengajukan ke Kemenkes," ucapnya

Muhadjir mengungkapkan, hal tersebut harus dilakukan untuk mempercepat kepastian status pasien apakah dalam keadaan suspek atau terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab, kata dia, masih banyak kasus pasien hingga meninggal dunia tidak diketahui statusnya, apakah positif atau negatif Covid-19. Karena itu, untuk mengurangi kasus serupa terulang, maka menurutnya harus tersedia mesin PCR.

"Supaya itu, maka setiap kabupaten kota harus punya mesin PCR sendiri. Sehingga spesimen tidak perlu dikirim terlalu jauh tapi juga bisa di tempat itu. Jadi paling tidak mereka harus segera diketahui statusnya. Targetnya maksimum dua hari sudah bisa diketahui," ujarnya

Muhadjir meminta pemerintah kabupaten kota untuk menyediakan ruangan khusus dengan tingkat keamanan tinggi sebagai tempat mesin PCR dan temlat dilakukannya pengetesan spesimen. Penyediaan fasilitas tersebut bisa di RSUD kabupaten/kota atau di RS swasta.

"Karena itu saya juga minta kepada Pak Bupati dan Pak Walikota tolong disiapkan ruangan untuk BSL-2 minimum. Syukur-syukur BSL-3. Jadi yang tingkat keamanannya level 2. Syukur-syukur bisa level 3," tukasnya.

Dalam kesempatan kunjungan ke Madiun, Menko PMK Muhadjir Effendy memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Bantuan yang diberikan tersebut berupa pakaian APD, masker medis, dan face shield.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) menyatakan akan meningkatkan kapasitas produksi alat PCR dalam waktu dekat. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya saat ini memiliki kapasitas produksi sekitar 240.000 unit per bulan. Adapun, perseroan telah memproduksi sekitar 140.000 unti alat tes PCR hingga Juli 2020.

Biofarma telah mendonasikan sebanyak 100.000 alat tes PCR kepada 45 laboratorium di penjuru negeri. Adapun, laboratorium tersebut merupakan hasil rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hingga saat ini, Bio Farma masih menunggu kedatangan impor bahan baku untuk memproduksi alat tes PCR tersebut. (dal/fin)

Admin
Penulis