JAKARTA - Empat besar Serie A selalu diisi oleh beberapa tim raksasa, seperti Juventus, Lazio, Inter Milan, dan Atalanta.
Di situ ada Lazio yang sempat menjadi kontender terbesar Juve, dan nyaris menjatuhkan klub asal kota Turin itu dari singgasananya.
Namun jika bicara soal produktifitas gol, tidak ada satupun tim di Serie A musim ini, bahkan Juventus sekalipun, yang mampu menandingi kualitas yang dimiliki Atalanta.
Jika Juventus, Inter Milan dan Lazio, hanya mampu masing-masing mencatatkan 70, 72 dan 68 gol (per Minggu (19/7)) dari laga yang sudah di mainkan, maka Atalanta jauh lebih produktif dari tiga klub yang ada.
Dari 34 laga yang sudah dilalui, skuat asuhan Gian Piero Gasperini sudah membukukan 94 gol, atau 24 gol lebih produktif dari Juve si pemuncak klasemen.
Tingginya produktifitas Atalanta sendiri terletak pada meratanya kemampaun para pemain, untuk menyumbang gol.
Secara statistik, dalam urusan menyerang, Juve yang bertumpu pada Cristiano Ronaldo (28 gol) dan Paulo Dybala (11 gol) jelas terlihat sangat inferior dibandingkan Atalanta.
Atalata yang jauh lebih merata dalam urusan mencetak gol, punya Josip Ilicic (20 gol), Luis Muriel (18 gol), Duvan Zapata (18 gol), Mario Pasalic (11 gol), Robin Gosens (10 gol), membuat perbedaan itu terlihat kontras.
Hanya saja, buruknya pertahanan Atalanta, yang sudah 44 kali kebobolan (Juve baru 35) menjadi alasan mengapa tim berjuluk La Dea itu, tertinggal enam poin di bawah Juventus, dalam perebutan Scudetto yang hanya menyisakan beberapa laga untuk dimainkan.
Jika saja skuat Maurizio Sarri itu tidak menunjukan konsistensi di akhir musim ini, maka jangan heran apabila Si Nyonya Tua, untuk pertama kalinya dalam sembilan musim terakhir ini, gagal mengangkat Scudetto yang delapan musim terakhir selalu mereka amankan.(ruf/fin)
