TAK CUKUP TIGA JENDERAL, KAPOLRI!

fin.co.id - 18/07/2020, 06:53 WIB

TAK CUKUP TIGA JENDERAL, KAPOLRI!

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Untuk kali ini Indonesia Police Watch (IPW) memberikan acung jempol dan memberi apresiasi pada Kapolri Idham Azis yang bergerak cepat dan bertindak tegas dalam membongkar persekongkolan jahat para jenderal dalam melindungi Joko Tjandra.

Ya, setelah mencopot dan menahan satu Brigjen dari Bareskrim, Kapolri kembali mencopot kepala NCB interpol polri Irjen Napoleon Bonaparte dan sekretaris NCB.

”Tiga jenderal sudah dicopot Kapolri dalam dua hari. Dan ini tentunya wujud dari sikap promoter untuk menjaga Marwah kepolisian. Tapi  tidak cukup hanya sampai di situ,” terang Ketua IPW Neta S Pane, kepada Fajar Indonesia Netwok (FIN), Sabtu (18/7).

IPW dan tentunya publik berharap, kasus ini benar-benar tuntas sampai akarnya. Setidaknya ini menjadi efek jera bagi para jenderal yang masih bermain-main danmelindungi orang orang bermasalah.

”Ada lima hal lagi yang patut dilakukan Kapolri. Pertama segera membuka CCTV Bareskrim, siapa yg mendampingi dan menjemput saat Joko Tjandra datang mengurus surat jalan tersebut,” terangnya.

Kedua, apa motivasi para jenderal itu dalam memberi keistimewaan kepada Joko Tjandra.  Ketiga, disebut-sebut dalam kasus Joko Candra ini ada dugaan gratifikasi dan kemana saja aliran dananya.

Keempat, semua pihak di Polri yang terlibat kasus Joko Tjandra, terutama ketiga jenderal yang dicopot segera diproses pidana agar kasusnya bisa diproses di pengadilan.

”Sebab kasus persekongkolan jahat dalam melindungi buronan Joko Candra adalah kejahatan luar biasa,” timpal Neta.

Kelima, semua pihak di luar Polri yang terlibat memberi keistimewaan kepada Joko Tjandra, mulai dari lurah hingga dirjen imigrasi harus diperiksa Polri dan kasusnya diselesaikan di pengadilan.

”Tujuannya agar persekongkolan jahat dalam melindungi Joko Candra bisa terungkap secara terang benderang dan selesai dengan tuntas di pengadilan,” imbuh Neta.

Setelah itu, Polri perlu mencermati proses PK Joko Tjandra agar promoter dan jika ada indikasi negatif penyidik Bareskrim jangan segan segan menciduk oknum yang terlibat.

”Ingat, hanya dengan kerja keras yang promoter dari Kapolri Idham Azis citra Polri bisa terbangun lagi setelah dihancurkan Joko Tjandra,” pungkasnya. (fin/ful)

 

 

Admin
Penulis