News . 13/07/2020, 03:00 WIB
BOGOR - Nilai minimum viral load atau konsentrasi virus di udara amat penting untuk memprediksi terjadinya infeksi virus. Jumlah minimum tersebut tergantung dari jumlah aerosol yang dilepaskan oleh orang yang terjangkiti. Risiko paling besar terjangkiti virus terdapat pada ruangan tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk (misalnya pada lift), karena akan meningkatkan nilai viral load tersebut.
Hal ini disampaikan Prof Dr Antonius Suwanto, dosen IPB University dari Divisi mikrobiologi Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dalam Webinar Series Mikrobiologi dan Kita, kemarin.
Dalam pemaparannya, Antonius menekankan bahwa pemakaian masker akan menurunkan tingkat penularan karena tidak tercapainya nilai mínimum viral load. Menurutnya, imunitas alami pada manusia juga berperan pada penularan virus tersebut, maka dari itu, penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Pakar mikrobiologi lainnya yang juga dosen IPB University, Prof Dr Lisdar A Manaf yang membahas mengenai potensi jamur sebagai imunostimulan dan antivirus. Lisdar mengatakan bahwa senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam dinding fungi memiliki potensi sebagai imunostimulan. Yakni senyawa beta glukan yang berperan untuk meningkatkan sistem imun manusia atau khitin yang berperan bagi pencernaan.
“Jamur Royal Sun Agaricus yang telah dibudidayakan di Indonesia misalnya, mengandung beta glukan yang dapat menstimulasi fungsi makrofag dan sel pembunuh alami, sel B dan sel T. Senyawa bioaktif tersebut akan berguna dalam hal infeksi virus seperti influenza yang terkait dengan coronavirus. Senyawa ini sebagai protease inhibitor untuk menghalang sel virus masuk ke dalam tubuh,” jelasnya.
Lisdar mengatakan saat ini, banyak peneliti gencar meneliti jamur dari golongan endofilik dan fungi laut dari mangrove dan laut dalam karena disebutkan kaya akan senyawa bioaktif. Disebutkan pula dari 17 jenis jamur pangan dan obat, sebanyak 14 jenis (82 persen) memiliki aktivitas antibakteri dan antitumor, 11 jenis (65 persen) sebagai antivirus dan 10 jenis (59 persen) dapat meningkatkan imunitas.
“Kita juga bisa mengekstraknya untuk mengambil senyawa-senyawa tertentu untuk dijadikan suplemen,” tandasnya. (fin/tgr)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com