MADRID – Luka Jovic didatangkan Real Madrid dari Jerman ke Spanyol, adalah untuk memperkuat lini depan El Real, dan menjadi backup bagi Karim Benzema, yang saat ini masih menjadi mesin gol utama bagi Pasukan Putih. Namun sayangnya, semenjak meninggalkan Eintracht Frankfurt, pemain depan asal Serbia itu, tidak mampu memenuhi ekspektasi yang diharapkan klub atas dirinya.
Ia bahkan sempat menghebohkan Tanah Airnya, setelah sempat melanggar protokol kesehatan di negara tersebut, saat negara itu tengah gencar memangkas risiko penularan COVID-19 yang melanda Eropa saat itu.
Dan setelah 25 laga yang ia mainkan untuk Los Blancos, dan hanya mampu menceploskan dua gol atas namanya, Luka Jovic yang baru-baru ini masuk karantina, gegara nongkrong bareng dengan salah satu temannya yang positif COVID-19, sepertinya tidak lagi dibutuhkan di Santiago Bernabeu.
BACA JUGA: Pakar Hukum Harap PIP Diatur Dalam UU Untuk Perkuat Nasionalisme
Menurut laporan Marca, El Real mulai mempertimbangkan beberapa opsi untuk sang pemain, entah itu dipinjamkan, untuk menambah jam terbang pemain, atau mungkin juga tidak tertutup kemungkinan untuk dilepas secara permanen.Sementara ESPN melaporkan, beban Luka Jovic makin berat setelah menjalani karantina usai seorang sahabat yang dikunjunginya positif Covid-19. Otomatis ia pun tak bisa di "Rekan Jovic positif Covid-19 setelah melakukan perjalanan ke Madrid dari Beograd, Senin (6/7). Vonis itu keluar saat ia menjalani tes sesuai protokol kesehatan di Spanyol," tulis sumber ESPN.
Kendati demikian, Jovic sendiri dinyatakan negatif. Namun, protokol kesehatan Spanyol menegaskan pemain timnas Serbia wajib menjalani karantina mandiri di rumah untuk mencegah paparan virus di kalangan skuad Los Blancos. Otomatis namanya pun tersisih dalam duel Madrid versus Alaves, dini hari nanti.
Posisi ini jelas membuatnya pemain seharga EUR 60 juta euro semakin sulit mengimbangi seniornya, Karim Benzema di lini depan. Jangankan starter, menjadi pemain cadangan pun sudah lebih dari cukup.
Laga melawan Alaves sebenarnya memberi harapan anak asuh Zinedine Zidane berhasrat mendulang musim keemasan mereka. Ini untuk menjaga jarak dari Barcelona yang menguntit di posisi kedua.Toh, yang dihadapi Madrid adalah tim yang selalu dikalahkan mereka selama musim ini.
Dari 29 pertemuannya, Los Blancos lebih dominan dengan mengantongi 24 kemenangan.
Dari lima pertemuan terakhir sebelumnya, mereka hanya sekali kalah 1-0 pada pertemuan pertama musim 2018-2019. Di pertemuan kedua, El Glorioso-julukan Alaves- dibantai tiga gol tanpa balas di Santiago Bernabeu. Di atas kertas, meski lini belakang Madrid kehilangan sosok Sergio Ramos dan Dani Carvajal -karena akumulasi kartu kuning- Madrid berpeluang mengamankan poin penuh. Performa mereka dengan Alaves bak langit dan bumi.
Karim Benzema dkk mengantongi tujuh kemenanga beruntun dari laga terakhirnya di La Liga.Sementara itu, Alaves selalu kalah dalam lima pertandingan terakhirnya di La Liga. Mereka berturut-turut dipukul Celta Vigo 0-6, Osasuna 0-1, Atletico Madrid 1-2, Granada 0-2, dan Real Valladolid 0-1.
"Laga demi laga seperti bermain di final. Ya, tapi inilah sepakbola. Kami berperan sepenuhnya dalam pertandingan dan para pemain tampil maksimal. Mereka layak menang," ujar Zidane, seperti dilansir AS. (ruf/fin/tgr)