SENGKANG - Korban terdampak banjir di Kabupaten Wajo butuh perhatian. Terkhusus, petambak dan petani kini menanti bantuan.
Waega Desa Pasir Putih Kecamatan Bola, Kama mengaku, tambak miliknya seluas 14 hektare (ha) yang terdampak banjir sekitar Mei lalu. Akibat bencana itu, merugi puluhan juta rupiah.
"Saya rugi Rp80 juta kemarin. Ratusan ikan bandeng hilang terbawa banjir," ujarnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Kamis, 9 Juli.
Di wilayah Bola, hampir 50 pembudidaya ikan bandeng mengalami hal sama. Namun dirinya yang mengalami kerugian paling banyak.
Dia dan petambak lainnya berharap bantuan pemerintah segera disalurkan. "Banjir di wilayah Bola sudah surut, tapi tidak bisaki apa-apa. Tidak ada modal," harapnya.
Bantuan juga dinanti petani di Kecamatan Majauleng, Dudi misalnya. Banjir juga di daerah ini lama surut. Berbeda dengan Kecamatan Belawa, Tanasitolo, Pammana dan Tempe, masih banyak persawahan terendam banjir. "Maumi juga tanam kalau ada benih. Kami masih tunggu ini bantuan," pintanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Wajo, Muhammad Ashar, mengaku, telah mengusulkan bantuan benih sebanyak 4.988 ha terdampak banjir. Jumlah itu tersebar di Belawa, Tanasitolo, Majauleng, Pitumpanua, Keera dan Gilireng.
"Itu datanya sudah dikirim Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) ke Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel," tutupnya. (man/dir)