Kuota Ditambah, Antrean Masih Panjang

MAKASSAR - Permintaan pengurusan dokumen kependudukan terus meningkat. Kuota antrean 250 orang per hari ternyata belum mencukupi permintaan warga yang mendaftar daring.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Makassar, Aryati Puspasari Abady mengatakan, sejak layanan pencetakan KTP-el dibuka, antrean terus membeludak.

"Padahal kita sudah tingkatkan dari 100 antrean menjadi 250 antrean per hari. Tetapi ternyata masih belum cukup," ujarnya kepada FAJAR, Rabu, 8 Juli.

Menurut Puspa, niat untuk menambah kapasitas pendaftaran online di atas 250 orang per hari masih dipertimbangkan. Apalagi ini menyangkut pelayanan. "Namun disisi lain kita juga tetap harus terapkan protokol kesehatan. Terutama prinsip physical distancing. Ini harus jalan beriringan," katanya.

Pantauan FAJAR, pelayanan Disdukcapil di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) berjalan baik. Peserta yang datang mengurus dokumen kependudukan hilir mudik. Kursi-kursi yang diatur dan telah berjarak juga tak terisi penuh.

Meski begitu, kata Puspa, dirinya tidak mau terburu-buru jika jumlah layanan per hari ditingkatkan. Apalagi Makassar kini masih berstatus zona merah.

"Kita tidak mau ada klaster di Disdukcapil karena terlalu melonggarkan. Tetapi tetap akan terus pantau dan kaji apakah antrean di atas 250 perhari bisa kita tingkatkan," terang dia.

Di situs resmi Disdukcapil, slot untuk nomor antrean untuk seminggu ke depan langsung penuh hanya dalam sehari pendaftaran. Salah seorang warga, Almunadir (25) mengaku sudah mendaftar online. "Seminggu itu sudah full semua. Jadi saya dapat jatah nomor antrean untuk minggu depan. Padahal mendesak sekali. Saya mau urus BPJS Kesehatan tetapi suket untuk pengganti KTP-el sudah tidak berlaku," ungkapnya.

Dia berharap kuota antrean online bisa dinaikkan. Apalagi saat ini pencetakan untuk perpanjangan suket tidak berlaku lagi. (ans)