Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM Tembus Rp100 T

JAKARTA - Pemerintah akan memberikan penjaminan kredit modal kerja bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga Rp100 triliun sampai 2021.

"Pemerintah akan meng-cover penjaminan 80 persen. Pinjaman modal kerja UMKM dan target pemerintah penyaluran yang dijamin ini Rp100 triliun sampai tahun 2021," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, kemarin (7/7).

Luhut mengungkapkan, bahwa di tengah pandemi Covid-19 pemerintah mendorong UMKM agar migrasi penjualan yang tadinya dilakukan secara off lain menjadi online. "Saya laporkan, selama satu ini pemerintah dorong banyak sekali online dari UMKM. Sekarang ada delapan juta dan dalam lima Minggu terakhir tambah 800 ribu peserta dalam program online ini," paparnya.

Kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan, untuk pemulihan ekonomi UMKM pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp123,46 triliun. Alokasi anggaran ini untuk menggerakkan perekonomian di level akar rumput. "Selain untuk penjaminan kredit modal kerja, anggaran tersebut juga untuk insentif pembebasan pajak UMKM," katanya.

Pemerintah sebelumnya juga menganggarkan setidaknya Rp318 triliun untuk menyerap produk UMKM selama pandemi Covid-19.

Anggaran tersebut, kata Menteri Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) Tetan Masduki berasal dari anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) khusus untuk UMKM yang terdampak corona. "Selain konsumsi dan belanja masyarakat juga belanja Kementerian/Lembaga. Tahun ini ada Rp318 triliun dari Rp753 triliunan belanja pemerintah dan K/L untuk produk UMKM," katanya.

Saat ini, kata Teten, Kemenkop dan UKM bersama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) tengah menyiapkan laman atau e-katalog untuk memudahkan penjualan produk UMKM.

Pihaknya juga akan fokus mendorong ekspor produk UMKM di mana saat ini hanya sebesar 14 persen dari total ekspor. Adapun Kemenkop dan UKM menargetkan ekspor produk UKM bisa naik dua kali lipat atau 28 persen di tahun ini. (din/fin)