MAKASSAR - penyaluran bansos yang tidak tuntas mendapat sorotan dari DPRD Makassar. Dinas Sosial diminta segera menyetorkan rincian pemakaian anggaran untuk dievaluasi. Anggota DPRD Makassar, Yeni Rahman mengaku kecewa dengan informasi masih ada 1.389 paket bantuan sembako yang ternyata batal disalurkan. Padahal, saat para anggota dewan reses, pembagian sembako yang paling dikeluhkan.
''Makanya kan sejak awal kami minta rincian anggarannya. Tujuannya agar kami bisa awasi. Ini yang kita takutkan ternyata banyak masalah yang terjadi dan ujung-ujungnya masih banyak paket yang tidak tersalur dan dibatalkan,'' ungkap Yeni seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup), Minggu, 5 Juli.
Yeni menyatakan dengan adanya informasi batalnya tersalur 1.389 paket tersebut menjadi catatan buruk penanganan bantuan sembako. Apalagi kesalahan ada pada persoalan teknis di perusahaan penyalur yang ditunjuk.
''Ini juga perlu dievaluasi, perusahaan atau pihak-pihak terkait yang membuat batalnya distribusi bantuan paket sembako perlu dievaluasi dan diberikan catatan khusus. Jangan lagi menggunakan jasa perusahaan tersebut di kemudian hari,'' tegasnya.
Legislator PKS ini juga mengaku dalam waktu dekat DPRD Makassar akan melakukan agenda untuk memanggil Dinas Sosial dan stakeholder terkait. Proses pendistribusian sembako harus mampu dijelaskan untuk pertanggungjawaban.
''Tentu ini jadi bahan kami nanti untuk evaluasi saat rapat nantinya,'' imbuhnya.
Kepala Seksi Jaminan Kesejahteraan Sosial Dissos Makassar, La Heru menyatakan memang dalam proses pengadaan paket sembako ada kendala yang dihadapi dari pihak penyalur terkait administrasi seperti faktur pajak. Ini yang membuat batalnya 1.389 paket sembako disalurkan.
Namun dia memastikan semua proses pendistribusian paket sembako dilakukan secara hati-hati sebab memakai anggaran yang besar. Pihaknya juga memastikan dapat mempertanggungjawabkan semua hasil pendistribusian sembako.
''Semua berkasnya tersimpan rapi. Selama ini kami aktif untuk koordinasi dalam melaporkan untuk memastikan tidak ada kekeliruan dalam proses distrubusi paket sembako,'' tegasnya. (abd-rdi/rif)
