PANGANDARAN – Jumlah peserta Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Pangandaran sudah mencapai 61 ribu pasangan.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Pangandaran Heri Gustari mengatakan jumlah pasangan usia subur di Kabupaten Pangandaran tercatat ada 82 ribu lebih pasangan. "Itu berarti jumlah pasangan yang sudah ikut KB sebanyak 74 persen, itu sudah cukup bagus," katanya kepada Radar Tasikmalaya (Fajar Indonesia Network Grup) saat dihubungi, Sabtu (4/7/2020).
Menurut Heri ada beberapa kategori peserta KB, seperti KB Mandiri dan Parsial. "Yang masuk kategori mandiri parsial merupakan peserta KB yang masih harus mendapat pengertian pentingnya ber-KB, sedangkan kategori mandiri penuh merupakan peserta yang sudah menyadari akan kebutuhan ber-KB," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab), kata dia, menargetkan 3000 kepesertaan KB dalam satu bulan.
"Kita sosialisasi terus kepada mereka yang belum masuk tapi sudah masuk pasangan subur," terangnya.
Menurut dia, mereka yang masuk pasangan subur ada yang tidak menggunakan KB, karena ingin segera punya momongan.
"Jadi yang sudah menikah dan belum punya anak, biasanya tidak dulu menggunakan KB, kebanyakan seperti itu kalau sedang konsultasi," jelasnya.
Kebanyakan mereka yang menggunakan KB, terannya, jenis implan, kemudian kondom dan suntik. "Tapi paling banyak itu suntik KB, sekitar 60 persenan," katanya.
Jika merasa kurang aman, masyarkat bisa memilih untuk menggunakan kondom saja.
"Kami mengharapkan untuk ikut program ini kepada masyrakat, demi mengendalikan jumlah penduduk," tuturnya.
Saat ini, jumlah penduduk Kabupaten Pangandaran berada di kisaran 400.000 jiwa, 50 persen berada pada usia produktif. (den)